Senin 09 Dec 2024 18:50 WIB

Polmed Serahkan Dokumen Penelutian untuk Dunia Industri di Sumut

Kita dapat memastikan, lulusan pendidikan vokasi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Politeknik Negeri Medan (Polmed) menyerahkan dokumen penelitian (policy paper) untuk kebutuhan dunia industri di Sumatra Utara (Sumut).
Foto: Republika.co.id
Politeknik Negeri Medan (Polmed) menyerahkan dokumen penelitian (policy paper) untuk kebutuhan dunia industri di Sumatra Utara (Sumut).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politeknik Negeri Medan (Polmed) menyerahkan dokumen penelitian (policy paper) untuk kebutuhan dunia industri di Sumatra Utara (Sumut). Dokumen tersebut secara simbolis diserahkan kepada perwakilan dari sektor pemerintahan, dunia usaha, dan media di Sumut. 

"Kami telah menemukan bahwa sektor unggulan di Sumut adalah perkebunan kelapa sawit yang menjadi potensi besar daerah. Untuk itu, pendidikan vokasi di Sumut akan menyesuaikan kurikulumnya dengan kebutuhan industri ini," kata Direktur Polmed, Idham Kamil melalui siaran pers di Jakarta, Senin (9/12/2024).

Menurut Idham, dokumen itu menjadi hasil konkret dari program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah. Program tersebut diinisiasi Direktorat Kemitraan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) sejak 2023.

Penyerahan dokumen penelitian dilakukan saat diskusi terpumpun (FGD) kemitraan daerah bertema 'Kebijakan Lintas Sektor tentang Pengembangan dan Peningkatan Peran Satuan Pendidikan Vokasi dalam Pembangunan Daerah Sumut yang diadakan di Kota Medan pada pekan lalu. "Diskusi ini menjadi forum strategis untuk membahas kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, industri, satuan pendidikan vokasi, dan media," kata Idham.

 

Dia pun mengajak industri dan pemerintah untuk bersama-sama membuat kebijakan strategis untuk mengatasi permasalahan ketidaksesuaian antara supply dan demand tenaga kerja. "Hanya melalui kolaborasi yang solid, kita dapat memastikan bahwa lulusan pendidikan vokasi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan industri di masa depan," kata Idham.

Kepala Badan Perencanaan Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Sumatra Utara, Alfi Syahriza, mengatakan lembaganya menjadi fasilitator untuk menjembatani kebutuhan industri dengan pendidikan vokasi. Menurut dia, kolaborasi yang efektif antara sektor pendidikan dan dunia industri hanya dapat tercapai jika difasilitasi dengan kebijakan yang mendukung serta komunikasi yang intensif. 

 

"Poin utama yang harus menjadi prioritas dalam pengembangan pendidikan vokasi adalah pembelajaran harus berorientasi pada kebutuhan industri," kata Alfi.

WKU Koordinator VI Bidang Ristek dan Pengembangan SDM Kamar Dagang Indsutri (Kadin) Sumut, Ispan F Fachruddin menekankan pentingnya masukan dari sektor industri dalam proses pengembangan kurikulum. Dia menyerukan agar pendidikan vokasi terus berkolaborasi dengan industri untuk memastikan keselarasan antara pembelajaran dan kebutuhan tenaga kerja.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement