Kamis 05 Dec 2024 06:14 WIB

Dukung Keputusan Pemain Muslimnya Tegakkan Prinsip Agama, MU tak Kenakan Jaket Pro-LGBTQ

Noussair Mazraoui menolak mengenakan jaket pro LGBTQ+ karena tak sesuai ajaran Islam.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pemain muslim Manchester United Noussair Mazraoui.
Foto: EPA-EFEADAM VAUGHAN
Pemain muslim Manchester United Noussair Mazraoui.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain muslim Manchester United (MU) Noussair Mazraoui menolak mengenakan jaket pro LGBTQ+ karena tak sesuai dengan ajaran agamanya. Penolakan ini membuat klub memutuskan membatalkan inisiatif untuk mendukung komunitas LGBTQ+ demi menghindari pemainnya dari tekanan.

The Red Devils sebelumnya direncakana mengenakan jaket adidas khusus sebelum pertandingan Liga Primer pada Ahad di Old Trafford melawan Everton, menurut The Athletic. Namun, rencana tersebut dibatalkan setelah Mazraoui menolak untuk ambil bagian, dengan alasan keimanannya sebagai seorang Muslim.

Baca Juga

Keputusan kemudian diambil bahwa tidak ada pemain yang akan mengenakan seragam tersebut, sehingga Mazrouai tidak dikucilkan. Adidas dilaporkan "kecewa" dengan kejadian tersebut.

Klub-klub Liga Primer menunjukkan dukungan untuk komunitas LGBTQ+ selama akhir pekan lalu melalui kampanye Rainbow Laces. Manchester United sebelumnya telah mengenakan seragam khusus untuk mempromosikan kampanye ini, sementara para bintang seperti Bruno Fernandes, Jonny Evans, dan Harry Maguire telah berbicara tentang inklusivitas dan perlunya semua penggemar klub untuk merasa diikutsertakan dan dihormati.

Kelompok penggemar LGBT United, Rainbow Devils, telah menanggapi dalam sebuah pernyataan: "Kami menghormati hak pemain ini untuk memiliki pandangannya sendiri, sementara juga merasa kecewa karena ia menempatkan seluruh anggota skuad ke dalam posisi di mana mereka merasa tidak dapat mengenakan jaket mereka."

"Kami juga khawatir tentang dampak negatif apa yang mungkin ditimbulkan oleh insiden ini pada setiap pemain di klub yang mungkin berjuang dengan seksualitas mereka."

"Rainbow Devils akan terus bekerja sama dengan Manchester United untuk mendukung inklusivitas, melalui inisiatif One Love dan lainnya, karena kami semua melanjutkan pekerjaan kami untuk memastikan semua orang LGBTQ+ merasa aman dan diterima di Old Trafford, baik di dalam maupun di luar lapangan.”

Manchester United juga mengeluarkan tanggapan kepada The Athletic, yang berbunyi: "Manchester United menyambut penggemar dari semua latar belakang, termasuk anggota komunitas LGBTQ+, dan kami sangat berkomitmen pada prinsip-prinsip keberagaman dan inklusi."

"Kami menunjukkan prinsip-prinsip ini melalui berbagai kegiatan, termasuk dukungan untuk klub pendukung Rainbow Devils kami, dan kampanye untuk merayakan penggemar LGBTQ+ kami dan memerangi segala bentuk diskriminasi."

Kampanye Rainbow Laces telah menarik banyak berita utama dalam beberapa hari terakhir. Kapten Ipswich Sam Morsy menolak untuk mengenakan ban kapten Rainbow saat melawan Nottingham Forest pada akhir pekan, dengan alasan keyakinan agamanya, dan klubnya mengeluarkan pernyataan yang mendukung keputusannya.

Sementara itu, kapten Crystal Palace Marc Guehi akan menantu keterangan dari Asosiasi Sepak Bola Inggris setelah menulis "Jesus loves you" di ban kapten pelangi miliknya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement