Selasa 03 Dec 2024 17:45 WIB

Keluarga Gamma Kecewa, Mengapa Undangan Ikut Rapat DPR Dibatalkan Sepihak?

Sejatinya keluarga Gamma bisa ikut RDP di DPR lewat aplikasi zoom.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Ayah dari Gamma, Andi Prabowo.
Foto: Kamran Dikarma
Ayah dari Gamma, Andi Prabowo.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Keluarga Gamma Rizkynata Oktafandy, siswa SMKN 4 Kota Semarang yang tewas ditembak anggota Polrestabes Semarang, mengutarakan kekecewaan karena tak disertakan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi III DPR RI hari ini, Selasa (3/12/2024). Keluarga Gamma menyebut, pembatalan itu dilakukan sepihak oleh DPR RI.

Juru bicara keluarga Gamma, Subambang, mengungkapkan, pada Ahad (1/12/2024) lalu, keluarga sudah menerima undangan untuk menghadiri RDP di Komisi III DPR RI guna membahas kasus penembakan tiga siswa SMKN 4 Kota Semarang oleh Aipda Robig Zaenudin, anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang. Namun pada Ahad sore, keluarga Gamma memperoleh kabar bahwa mereka tak jadi dihadirkan secara langsung.

Baca Juga

Subambang mengatakan, pada Senin (2/12/2024), DPR RI menyampaikan kepada keluarga Gamma bahwa mereka akan menghadiri RDP, yang jadwalkan digelar pada Selasa, secara virtual melalui Zoom. Tautan Zoom terjadwal pukul 09:15 WIB, sudah dikirimkan kepada keluarga Gamma.

"Tapi setelah link-nya diberi dan dibuka ternyata tidak bisa masuk. Saya dihubungi sekretariat DPR RI, 'Pak mohon maaf keluarga tidak lewat Zoom'. Ya sudah berarti DPR itu bohong kan. Kecewa terus terang, semua apa yang sudah kami siapkan ternyata tidak jadi," ungkap Subambang.

"Apa pun semuanya sudah disiapkan, Zoom dan lain-lain, tapi ternyata dibatalkan. Alasan pembatalan kami tidak dikasih tahu," tambah Subambang.

Dia mengatakan, sebelum menerima undangan RDP, keluarga Gamma telah membuat surat permohonan dan siap dikirimkan ke DPR RI. "Ternyata ada panggilan (RDP Komisi III DPR RI) itu, ya saya kirim juga lewat PDF dengan lampiran lengkap, termasuk laporan polisi, surat kematian, dan lain-lain," ucapnya.

Subambang menekankan, keterangan keluarga korban penembakan juga perlu didengar oleh DPR RI. "Supaya seimbang kan," ujarnya. "Mudah-mudahan harapan kami bisa dipanggil oleh Komisi III DPR RI," tambah Subambang.

Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman sempat mengomentari ketidakhadiran keluarga Gamma dalam RDP yang digelar komisinya pada Selasa pagi. "Keluarga mungkin masih konsentrasi terkait musibah yang dialami, mungkin kalau ada pengajian dan lain sebagainya sehingga waktunya tidak sempat mereka hadir hari ini," katanya seusai RDP di Kompleks Parlemen, Jakarta.

Kendati demikian, Habiburokhman mengeklaim telah mendapatkan poin apa saja yang menjadi perhatian keluarga korban. "Di antaranya tadi terpenting adalah apakah malam itu terjadi tawuran atau tidak, tadi sudah dijelaskan. Yang kedua, bagaimana tindakan yang dilakukan terhadap pelaku penembakan," ucapnya.

Fakta Baru

RDP di Komisi III pada Selasa pagi menghadirkan perwakilan kepolisian. Mereka yang hadir antara lain Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jateng AKBP Helmi, dan Kabid Propam Polda Jateng Kombes Pol Aris Supriyono.

Dalam RDP itu terungkap beberapa fakta baru, antara lain tidak adanya tawuran sebelum Aipda Robig Zaenudin menembak tiga siswa SMKN 4 Kota Semarang. Penembakan tersebut juga tidak dipicu oleh penyerangan yang dilakukan anggota gangster remaja (biasa disebut kreak di Semarang) terhadap Aipda Robig. Fakta lainnya yaitu bahwa almarhum Gamma dimakamkan dalam kondisi proyektil masih bersarang di tubuhnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement