REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Kamran Dikrama, Muhammad Noor Alfian Choir, Antara
Rapat dengar pendapat antara jajaran Polda Jawa Tengah (Jateng) dan Komisi III DPR pada Selasa (3/12/2024) mengungkap motif penembakan oleh Aipda Robig Zulkarnaen yang berujung tewasnya siswa SMKN 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandi (GRO). Alasan Aipda Robig melepas tembakan ternyata bukan karena ingin melerai tawuran, melainkan lantaran motornya sempat dipepet oleh salah satu pengendara motor.
Hal itu diungkap oleh Kabid Propam Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Pol Aris Suprioyono, bahwa kasus penembakan terhadap siswa SMK berinisial GRO oleh oknum polisi Aipda Robig tak terkait dengan adanya tawuran. Menurut dia, Aipda Robig melakukan penembakan karena dia melihat ada satu pengendara motor yang dikejar oleh pengendara motor lainnya, yang diduga merupakan kelompok hendak tawuran.
Selain itu, kata dia, motor Aipda Robig Z pun dipepet oleh salah satu pengendara motor itu. "Terduga pelanggar (Aipda RZ) menunggu tiga orang ini putar balik, kurang lebih seperti itu dan terjadilah penembakan," kata Aris saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Dia mengungkapkan bahwa Aipda Robig melakukan penembakan sebanyak empat kali. Peristiwa penembakan itu terjadi pada 24 November 2024 di Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Adapun kronologi berdasarkan aktivitas Aipda Robig, bermula saat anggota polisi itu pulang dari kantornya di malam hari. Lalu, kata dia, Aipda Robig melihat ada satu kendaraan yang dikejar oleh tiga kendaraan lainnya.
Ketika momen itu, menurut dia, pengendara sepeda motor yang saling kejar-kejaran itu mengganggu jalan Aipda RZ hingga memepet motor yang digunakannya.