REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Acaraki Jamu Festival (AJF) kembali hadir di Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat, Ahad (17/11/2025). Membawa semangat edisi “Pahlawan”, festival tersebut menjadi ruang penghormatan bagi mereka yang berjuang menjaga dan meneruskan warisan Nusantara dari pelaku budaya, pekerja harian, hingga masyarakat umum yang menjalankan perannya sebagai pahlawan. A
JF mengangkat narasi jamu tidak lagi sekadar minuman tradisional, melainkan ikon budaya yang menyatukan kesehatan, kearifan lokal, dan jati diri bangsa. Salah satu simbol paling kuat dari semangat tersebut adalah Mbok Jamu, sosok perempuan yang menyalakan makna tentang perjuangan tanpa pamrih menguatkan tubuh, menenangkan jiwa, dan menyembuhkan bangsa melalui warisan alam.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar mengapresiasi pelaksanaan AJF di Taman Fatahillah. Dia menyamapaikan, saat ini, masyarakat tentu cukup susah untuk mendapatkan jamu tradisional. Namun, berkat teknologi terkini, jamu tradisional bisa didapatkan dengan memesan secara daring.
"Tadi saya ngobrol dengan ibu-ibu penjual jamu, sekarang (beli) bisa online, sudah canggih. Nah bagaimana kita membudidayakan budaya minum jamu ini, nah ini yang dilakukan oleh acara ini bukan untuk ke pihak luar dulu, ke pihak nasional saja (dulu)," ucap Irene dalam siaran pers di Jakarta dikutip Senin (17/11/2025).