Senin 02 Dec 2024 08:01 WIB

Ini Kronologi Penembakan oleh Aipda Robig Menurut CCTV yang Didapatkan Keluarga Gamma

Berdasarkan rekaman CCTV tidak ada tawuran saat peristiwa penembakan terjadi.

Rep: Kamran Dikrama/ Red: Andri Saubani
Doa untuk Gamma di SMKN 4 Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/11/2024).
Foto: Rep-Kamran Dikarma
Doa untuk Gamma di SMKN 4 Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pihak keluarga almarhum Gamma Rizkynata Oktafandy mengatakan, bahwa mereka berhasil mengamanka rekaman kamera pengawas atau CCTV yang diduga menampilkan detik-detik Gamma ditembak oleh anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenudin. Rekaman CCTV itu pun sudah diperlihatkan ke komisioner Komnas HAM yang tengah menyelidiki kejadian tersebut.

Seorang anggota keluarga Gamma yang meminta dirahasiakan identitasnya mengungkapkan, setelah Gamma tewas ditembak Aipda Robig, keluarga mencoba melakukan penggalian fakta-fakta secara mandiri. Dia melanjutkan, akhirnya keluarga Gamma memperoleh rekaman CCTV Alfamart yang berlokasi di Jalan Candi Penataran, Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang. Namun dia menolak mengungkap bagaimana cara mendapatkan rekaman CCTV tersebut.

Baca Juga

"(Rekaman CCTV) ini kan yang diambil sama orang Polrestabes (Semarang), cuma saya masih dapat. Ya bukan saya lah (yang mendapatkan rekaman CCTV-nya), ada yang bisa mendapatkan," ucapnya.

Dalam rekaman CCTV tertanggal 24 November 2024 tersebut, tampak seorang pria yang mengendarai sepeda motor jenis PCX atau Nmax berhenti di seberang Alfamart. Tak lama kemudian, dia memarkirkan sepeda motornya di tengah jalan dalam posisi melintang, lalu melangkah turun. Pria tersebut diduga merupakan Aipda Robig Zaenudin.

Setelah turun dari motornya, pria itu berjalan ke arah tiga sepeda motor yang melaju dari arah selatan ke utara. Menurut anggota keluarga Gamma yang enggan dipublikasikan identitasnya, salah satu motor tersebut ditumpangi oleh Gamma.

Dalam rekaman CCTV, tampak pria itu melepaskan tembakan langsung ke arah tiga sepeda motor tepat ketika mereka melintas di depannya. Ketika menembak motor yang ketiga, pria tersebut sempat terjungkal ke belakang. Pada rekaman CCTV, peristiwa itu terjadi pada pukul 00:20 WIB.

Setelah ketiga motor tersebut melintas, pria itu kembali ke sepeda motornya. Ketika berusaha memutarbalikkan motornya, pria itu terlihat sempoyongan, lalu jatuh tersungkur bersama motornya. Setelah bangkit, dia kemudian memacu motornya ke arah yang sama dengan ketiga motor yang melintasinya sebelumnya.

Anggota keluarga Gamma yang memperlihatkan rekaman CCTV tersebut mengungkapkan, komisioner Komnas HAM sudah menemui mereka untuk menanyakan dan memverifikasi peristiwa penembakan terhadap Gamma. Pada kesempatan itu, keluarga Gamma menunjukkan rekaman CCTV itu. "Sudah ditunjukkan (ke komisioner Komnas HAM)," ucapnya.

Dia mengatakan, keluarga baru mendapat kabar bahwa Gamma telah meninggal pada Ahad (24/11/2024) siang, sekitar pukul 12:30 WIB. Menurutnya, awalnya keluarga memperoleh informasi bahwa Gamma tewas akibat terlibat tawuran. "Ternyata meninggalnya karena luka tembak," ujarnya.

Ketika keluarga datang ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi, Semarang, jenazah Gamma sudah dibalut kain kafan. Oleh sebab itu, pads momen itu keluarga belum mengetahui di mana persisnya luka tembak pada tubuh Gamma. Jenazah Gamma kemudian segera dibawa ke Sragen untuk dimakamkan di TPU Bangunrejo, Desa Saradan, Karangmalang.

Pada Jumat (29/11/2024) lalu, Tim Disaster Victim Identification Polda Jateng melakukan pembongkaran makam Gamma. Jenazah Gamma diautopsi untuk menentukan secara presisi penyebab kematian remaja berusia 17 tahun tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement