Senin 02 Dec 2024 20:00 WIB

DJKI Kemkum: Kenaikan Permohonan Indikasi Geografis Capai 324 Persen

Selama Tahun Tematik Indikasi Geografis 2024, DJKI melaksanakan berbagai program.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erdy Nasrul
Gabah Kasongan Bantul yang jadi salah satu Indikasi Geografis (IG) yang dipamerkan di acara Seminar Nasional Indikasi Geografis di Yogyakarta, Rabu (24/4/2024).
Foto: Republika/Fernan Rahadi
Gabah Kasongan Bantul yang jadi salah satu Indikasi Geografis (IG) yang dipamerkan di acara Seminar Nasional Indikasi Geografis di Yogyakarta, Rabu (24/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum (Kemkum) mengungkapkan kenaikan permohonan produk indikasi geogragis (IG) pada tahun ini. Bahkan kenaikannya mencapai 324 persen ketimbang tahun lalu.

Tercatat sebanyak 55 permohonan produk IG baru di tahun 2024. Jumlah ini telah meningkat 324 persen atau lebih dari tiga kali lipat dari tahun sebelumnya, yakni 17 permohonan.

Baca Juga

"Kini, ada 182 produk IG yang terdaftar di Indonesia, 167 dari dalam negeri dan 15 dari luar negeri," kata Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas pada Senin (2/12/2024).

Pemerintah tengah mendorong hilirisasi produk pertanian untuk enam komoditas strategis, yakni kelapa sawit, kelapa, lada, kakao, kopi, dan cengkeh agar bernilai tambah lebih tinggi.

“Selanjutnya, kita akan melakukan soft launching Peta Jalan Indikasi Geografis Nasional 2025–2029 yang disusun sebagai panduan strategis berkelanjutan untuk menjaga, melestarikan, memastikan bahwa pengelolaan dan pengembangan IG,” terang Supratman.

Supratman menyatakan Tahun Tematik IG 2024 dapat meningkatkan kesadaran dan pelindungan terhadap produk-produk unggulan Indonesia yang memiliki ciri khas dan bernilai ekonomi tinggi.

“Tahun ini, kita bisa melihat bahwa semakin banyak produk-produk daerah indikasi geografis mendapat pengakuan global. Kopi Arabika Gayo, Garam Amed Bali, dan Lada Putih Muntok telah terdaftar langsung di Uni Eropa. Ini sebagai bukti nyata bahwa kekayaan budaya dan alam Indonesia memiliki potensi besar dalam memperkuat perekonomian bangsa,” ujar Supratman.

Selama Tahun Tematik Indikasi Geografis 2024, DJKI melaksanakan berbagai program strategis, di antaranya Forum Indikasi Geografis Nasional, penyusunan Peta Jalan IG Nasional, serta GI Goes to Marketplace yang mendorong promosi dan komersialisasi produk IG di tujuh wilayah terdaftar. Program lainnya termasuk GI Drafting Camp untuk mempercepat penyelesaian permohonan IG, dan pameran IG di Jakarta dan Jenewa, yang memperkenalkan produk IG Indonesia ke pasar internasional.

Tak hanya IG, per 29 November 2024, DJKI juga berhasil membukukan peningkatan penerimaan permohonan, yaitu untuk hak cipta sebanyak 150.217 permohonan; desain industri sebanyak 6.231 permohonan; merek sebanyak 129.819 permohonan; paten sebanyak 13.577 permohonan; kekayaan intelektual komunal sebanyak 1.091 permohonan

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement