REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Remaja penusuk ayah (APW) dan nenek (RM) hingga meninggal di perumahan du Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan mengakui mendapatkan bisikan-bisikan yang meresahkan. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung mengungkapkan hal tersebut kepada media.
"Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia, meresahkan dia, seperti itu," kata Gogo Galesung, Sabtu (30/11/2024).
Gogo menyebut, masih belum bisa memastikan apa motif remaja ini bisa melakukan perbuatan tersebut. Alasannya proses penggalian keterangan dari yang bersangkutan masih berlangsung.
Selain itu, Gogo juga belum bisa memastikan apakah ada dendam dibalik motif pembunuhan tersebut. Menurut Gogo, hal ini masih terlalu awal untuk menyimpulkan terkait motif.
Polisi akan menggandeng Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR) untuk mengetes kondisi kejiwaan anak tersebut. Selain itu, Gogo mengungkap berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi, polisi menemukan ceceran darah di sejumlah sudut ruangan.
"Jadi, untuk darah yang kita temukan adalah di tempat tidur si ayah dan ibu, setelah itu di lantai, tangga, sampai dengan lantai satu di bawah, di depan kamar nenek dan ruang tamu," ungkap Gogo.
Lalu, polisi juga menemukan bercak darah di tembok garasi, dekat pagar, hingga sekitar jalan depan rumah. Hal itu diketahui karena terduga pelaku sempat mengejar ibunya yang menyelamatkan diri dengan memanjat pagar hingga berlari ke depan rumah tetangganya.
"Karena ibunya ini juga minta tolong sama tetangga. Jadi, darahnya juga ada di dekat rumah tetangga," ucap Gogo.
Lebih lanjut, Gogo menjelaskan, kronologi pembunuhan yang dilakukan oleh dugaan awal yakni ayahnya terlebih dahulu, lalu menusuk ibu dan neneknya. Keterangan itu didapat dari olah TKP dan keterangan awal pelaku. Terduga pelaku menusuk para korban dengan sebuah pisau yang diambilnya dari lantai satu.
"Jadi, ini masih kita dalami tapi informasi awal kami dapatkan keterangan dari pelaku, ayahnya sedang tidur bersama ibunya. Dia turun mengambil pisau. Dari dapur, dia naik lagi ke atas dan melakukan penusukan itu," ucap Gogo.
Setelah mengambil pisau dari dapur, ia lalu naik ke lantai dua dan menusuk ayah dan ibunya yang sedang tidur. Sang ibu kemudian berteriak dan berlari sehingga neneknya keluar dari kamar dan juga ditusuk oleh pelaku.
Ayah dan neneknya meninggal akibat peristiwa yang terjadi Sabtu dini hari pukul 01.00 WIB. "Korban perempuan inisial RM (69) dan laki-laki inisial APW (40) meninggal dunia, sementara korban inisial AP (40) mengalami luka berat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.