Sabtu 30 Nov 2024 11:07 WIB

Keluarga Atut Bertumbangan di Pilkada Banten, Ini Penyebabnya Menurut Pakar

Keluarga Atut dinilai terlalu percaya diri untuk memenangkan kontestasi di Banten.

Cagub-cawagub nomor urut 1 Airin Rachmi Diany (kiri) dan Ade Sumardi (kanan). Airin yang bagian dari keluar Atut tertinggal di Pilkada Banten.
Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Cagub-cawagub nomor urut 1 Airin Rachmi Diany (kiri) dan Ade Sumardi (kanan). Airin yang bagian dari keluar Atut tertinggal di Pilkada Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taji keluarga mantan gubernur Banten Atut Choisiyah lumpuh pada Pilkada 2024. Satu per satu jagoan dari keluarga besar alm Haji Tubagus Chasan bertumbangan.

Berdasarkan hitungan cepat, di tingkat Provinsi, mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany tertinggal dengan jagoan dari KIM Plus Andra Soni.

Baca Juga

Pun anak Atut, Andika Hazrumy yang juga mantan wakil gubernur Banten tumbang dalam perebutan kursi Bupati Serang. Ia masih tertinggal dari istri Menteri Desa Tertinggil Yandri Susanto, Ratu Rachmatu Zakiyah yang berpasangan dengan Najib.

Di Kota Serang, Ratu Ria Maryana yang merupakan adik tiri Atut juga kalah. Ratu Ria yang berpasangan dengan Subadri tertinggal jauh dengan paslon Budi Rustandi-Nur Agis Aulia.

Hanya di Tangerang Selatan, keponakan Atut, Pilar Saga, unggul dengan pesaing mereka Ruhamaben-Shinta Wahyuni Chairudin. Itu pun Pilar Saga hanya menduduki posisi sebagai wakil dan mendapat dukungan dari mayoritas partai, minus Partai Keadilan Sejahtera. 

photo
Pakar Komunikasi Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, Idi Dimyati - (Tangkapan Layar)

Lantas apa yang membuat keluarga Atut bertumbangan di Pilkada Banten?

Menurut pakar Komunikasi Politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Idi Dimyati, sama dengan Pilkada sebelumnya, tidak yang terlalu berubah dari strategi keluarga Atut di lapangan. Hanya saja ada beberapa faktor pembeda sehingga membuat mereka kalah.

Pertama, kata ia, lantaran sudah cukup lama berkuasa di Banten selama dua dekade, hal itu membuat mereka percaya diri. Apalagi survei-survei menunjukkan bagaimana keluarga Atut punya peluang besar untuk memenangkan kompetisi.

"Sikap terlalu percaya diri ini yang membuat mereka tidak cukup mawas terhadap gerakan kompetitor," ujarnya kepada Republika, Sabtu (30/11/2024).

Mereka terlalu lengah, dan tidak mampu membaca strategi yang digulirkan oleh pihak lawan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement