Kamis 14 Nov 2024 12:05 WIB

Wapres Gibran Ingin AI dan Coding Jadi Mata Pelajaran di SD, Ini Kata Mendikdasmen

Gibran juga sempat membahas terkait wacana adanya pelajaran matematika di tingkat TK.

Sejumlah siswa baru kelas satu  berbaris saat hari pertama masuk sekolah di SDN Gunung Batu 1, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (15/7/2024). Wapres gibran ingin pelaran AI dan coding diajarkan di SD.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah siswa baru kelas satu berbaris saat hari pertama masuk sekolah di SDN Gunung Batu 1, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (15/7/2024). Wapres gibran ingin pelaran AI dan coding diajarkan di SD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menjawab spekulasi terkait akan diterapkannya mata pelajaran artificial intelligence (AI) dan coding di sekolah dasar (SD). Mu'ti memastikan, AI dan coding hanya sebagai mata pelajaran pilihan di SD, bukan wajib.

"Itu (AI dan coding) mata pelajaran pilihan ya, bukan wajib," ujar Mendikdasmen Abdul Mu'ti saat menjadi pembicara di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (14/11/2024).

Baca Juga

Mu'ti mengatakan, Kemendikdasmen masih mengkaji secara menyeluruh soal dua mata pelajaran tersebut. Sebagai kajian awal, mata pelajaran AI dan coding akan mulai diterapkan mulai dari kelas 4 SD.

Di samping itu, kata dia, tidak semua sekolah akan menerapkan dua mata pelajaran itu, mengingat tidak semua lembaga pendidikan di bawah kewenangannya sudah memenuhi kebutuhan infrastruktur penunjang.

"Jadi tidak semua sekolah harus menyelenggarakan. Karena belum semua sekolah mampu memenuhi itu karena teknologi dan sebagainya," kata Mendikdasmen.

Menurut dia, gagasan terkait mata pelajaran baru tersebut bukan hal baru karena sejumlah SD di Indonesia sebelumnya sudah ada yang mengajarkan AI dan coding. Apalagi dunia terus berubah, sehingga diperlukan sebuah kompetensi dalam menjawab tantangan-tantangan ke depan.

Maka penguatan teknologi, lanjutnya, harus dimulai sejak dini. Ia berharap mata pelajaran tersebut sudah bisa diterapkan pada tahun ajaran baru. "(Uji coba) belum kita kaji, mudah-mudahan tahun ajaran baru sudah bisa kita mulai," kata dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement