REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan artificial intelligence (AI) terus tumbuh seiring kian canggih dan munculnya banyak platform baru. Latar belakang penggunaan kecerdasan buatan atau AI tersebut pun ternyata beragam, dari yang serius untuk menunjang aktivitas hingga sekadar menghibur diri.
Dalam survei nasional yang dilakukan Alvara Research Center terhadap 1.800 responden pada bulan September 2024 di seluruh provinsi di Tanah Air, ditemukan beberapa alasan orang Indonesia menggunakan AI. ChatGPT/Open AI menjadi platform AI yang paling banyak digunakan.
"Mereka menggunakan AI mayoritas untuk membantu penulisan, mempelajari hal baru, dan membantu menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan," kata Pendiri Alvara, Hasanuddin Ali, Rabu (13/11/2024).
Secara rinci, masyarakat Indonesia menjadikan AI sebagai asisten untuk menulis, terjemah, atau koreksi teks. Orang yang menggunakan AI dengan tujuan ini sebesar 38,8 persen. Kemudian secara berurutan adalah mempelajari hal-hal baru 35,8 persen; membantu menyelesaikan tugas pekerjaan 28,8 persen; dan menjawab pertanyaan tentang berbagai topik 28,5 persen.
Selanjutnya, membuat konten untuk dibagikan di media sosial 19,3 persen; meminta saran tentang produk, jasa, atau merek 17,8 persen; membantu dalam pencarian kerja 13 persen; mempelajari bahasa baru 9,4 persen; memulai percakapan untuk menghibur diri 9,3 persen; meminta saran tentang situasi pribadi (secara psikologis) 5,5 persen.