REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN — Kodam I Bukit Barisan memastikan pelaksanaan mediasi dengan keluarga para korban penyerangan sejumlah anggota Yon Armed II KS di Desa Selamat, Biru-biru, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) berakhir dengan kesepakatan berdamai. Panglima Kodam (Pangdam) I Bukit Barisan, Letnan Jenderal (Letjen) Mochammad Hasan, pun sudah meminta maaf atas penyerangan yang menewaskan satu warga, dan delapan sipil lainnya luka-luka.
Otoritas TNI setempat memastikan akan melakukan penyelidikan, dan pemberian sanksi terhadap prajuritnya. Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) I Bukit Barisan Kolonel Dody Yudha mengatakan, para keluarga korban, dan masyarakat sudah setuju untuk membuat situasi saling kondusif.
“Pangdam I/BB telah melaksanakan mediasi dengan perwakilan masyarakat, dan keluarga korban. Mediasi dilakukan di Makayon Armed 2/KS,” kata Dody melalui pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Senin (11/11/2024).
Pada Ahad (10/11/2024), kata Dody, Pangdam Letjen Hasan juga sudah mendatangi pihak keluarga korban, dan memastikan sipil yang mengalami luka-luka untuk mendapatkan perawatan. Kolonel Dody juga menyampaikan perintah dan Pangdam utnuk pelaksanaan penyelidikan internal. Termasuk memastikan jaminan keamanan atas situasi yang aman.
“Pangdam I/BB telah melaksanakan jam komandan dan memberikan pengarahan terhadap seluruh prajurit Yon Armed II Medan, dalam rangka untuk memastikan bahwa situasi dan kondisi saat ini telah aman dan kondusif serta tidak ada aksi balasan terkait peristiwa tersebut,” kata Dody.
“Dan terhadap para korban, ada delapan orang yang dirawat di RS Sembiring, dan dipindahkan ke Rumah Sakit Permata Hijau untuk penanganan medis yang lebih baik,” kata Dody.
Pada Jumat (8/11/2024), dikabarkan sebanyak 33 prajurit Yon Armed II KS Medan melakukan aksi penyerangan ke Desa Selamat, di Deli Serdang. Para prajurit itu memukuli sejumlah warga biasa. Dari insiden tersebut, dikabarkan satu warga atas nama RAB (62 tahun) tewas. Sedangkan delapan warga lainnya mengalami luka-luka serius.
Sedangkan dari pihak tentara, satu anggota dikabarkan mengalami luka-luka. Disebutkan oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, insiden tersebut terkait dengan kemarahan para prajurit terhadap sejumlah kelompok geng motor di wilayah tersebut.