Jumat 08 Nov 2024 03:05 WIB

Jadi Presiden AS Dua Kali, Ini Deretan Kontroversi Donald Trump

Trump merupakan presiden pertama AS yang dimakzulkan dua kali.

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden Donald Trump berbicara dalam rapat umum pemilu di Sunset Park di Las Vegas, Nevada, AS, 9 Juni 2024.
Foto: EPA-EFE/ALLISON DINNER
Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden Donald Trump berbicara dalam rapat umum pemilu di Sunset Park di Las Vegas, Nevada, AS, 9 Juni 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Donald John Trump dipastikan kembali melenggang ke Gedung Putih setelah memenangi Pemilu Presiden Amerika Serikat yang digelar pada 5 November lalu. Presiden terpilih yang berasal dari Partai Republik itu unggul setelah meraih 295 suara elektoral.

Menurut Associated Press (AP), pesaingnya dari Partai Demokrat yang sekaligus Wakil Presiden AS Kamala Harris mengumpulkan 224 suara. Trump akan dilantik sebagai presiden ke-47 AS pada 20 Januari 2025.

Baca Juga

Ini menandai periode kedua pemerintahannya setelah sebelumnya ia mengisi posisi utama di Gedung Putih itu pada 2017-2021. Lalu siapakah Trump, yang juga dikenal sebagai sosok sensasional itu?

Deretan Kontroversi Donald Trump

1. Berangkat dari bisnis

Trump memulai karier sebagai pengembang real estat dan pengusaha berbagai bisnis seperti hotel dan kasino, lapangan golf, kontes kecantikan, serta produk bermerek di seluruh dunia. Pria yang lahir pada 14 Juni 1946 di Queens, New York, itu juga menulis belasan buku termasuk The Art of Deal yang diterbitkan pada 1987.

Dari 2004 hingga 2015, Trump menjadi pembawa acara dan produser acara televisi populer, The Apprentice. Trump menerima pencalonannya sebagai presiden AS dari Partai Republik pada 2016. Setelah memenangi pemilu pada tahun yang sama, ia dilantik sebagai Presiden ke-45 AS pada Januari 2017.

2. Kebijakan kontroversial

Periode pertama pemerintahan Trump ditandai oleh serangkaian kebijakan kontroversial dan langkah kebijakan luar negeri. Ia memiliki perselisihan panjang dengan lembaga hukum seperti FBI dan CIA, serta beberapa jenderal Pentagon.

Trump juga disebut pernah menolak beberapa saran dari Dinas Rahasia dan mengumumkan keputusan melalui media sosial tanpa berkonsultasi dengan para penasihatnya. Di panggung internasional, kebijakan Trump juga memecah belah, termasuk perang dagang AS-China, dukungannya terhadap Israel, dan seruan untuk kontrol imigrasi yang lebih ketat.

Keputusan untuk menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir Iran dan Perjanjian Iklim Paris merupakan beberapa langkah paling kontroversial selama AS dipimpin oleh Trump.

Saat mencoba mengekang dominasi pasar China melalui pajak impor yang tinggi, Trump menimbulkan kontroversi dengan pertemuan persahabatannya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan upayanya membentengi perbatasan AS-Meksiko dengan penghalang logam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement