REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengirimkan tim khusus untuk menyelidiki fenomena munculnya lubang besar yang menyerap air aliran sungai hingga kering di Kabupaten Blitar, Jawa timur. Keberadaan lubang ini dilaporkan oleh warga yang merasa aneh, apalagi saat hujan deras terjadi, air justru masuk ke lubang itu.
"Besok (Jumat) siang kami berangkat ke lokasi untuk memastikan fenomena tersebut," ujar Husna, Penyelidik Bumi, Pusat Air Tanah Badan Geologi Kementerian ESDM, saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (7/11/2024).
Dia menjelaskan lubang tersebut berada di aliran Sungai Kalisat Tenggong di Dusun Kaliandong, Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Merujuk laporan dari BPBD Blitar diketahui lubang ini memiliki diameter sekitar 1,5 meter dan kedalaman diduga sekitar 10 meter dan telah menyerap air aliran sungai hingga mengering.
Sementara berdasarkan analisis sederhana terhadap visual dan peta yang dimiliki oleh Badan Geologi, kata dia, diduga lubang tersebut terbentuk akibat proses pelarutan tanah yang berlangsung dalam jangka waktu lama. Ia menyebutkan hal ini kemungkinan terjadi karena adanya rongga atau gua di bawah aliran sungai (sink hole) yang sebelumnya tertutup oleh lapisan tanah. Namun seiring waktu, lapisan tersebut larut dan akhirnya menimbulkan lubang yang kini menyedot air sungai.
"Jika melihat kondisi tanah di daerah tersebut yang dekat dengan lokasi tambang batu kapur, kemungkinan pelarutan terjadi pada lapisan kapur yang memang memiliki sifat mudah larut ketika terkena air," kata dia.
Kendati demikian tim dari Badan Geologi masih perlu melakukan investigasi mendalam untuk memastikan potensi bahaya dari fenomena ini. Husna bersama sejumlah anggota timnya akan melakukan pemeriksaan langsung di lokasi guna memastikan apakah lubang tersebut berisiko bagi warga sekitar dan lingkungan.
Pihaknya mengharapkan hasil dari penyelidikan dapat memberikan penjelasan lengkap mengenai penyebab munculnya lubang tersebut serta langkah-langkah mitigasi yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan dampak yang lebih luas di daerah sekitar sungai.