Rabu 06 Nov 2024 16:09 WIB

Pj Gubernur DKI Jakarta Minta BMKG Pastikan Prediksi Hujan, 'Titik-titiknya di Mana Saja?'

"Misalnya Jakarta Barat hujan, tapi Jakarta Barat yang mana?" kata Teguh.

Penumpang menghindari genangan air saat akan menaiki transjakarta di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Selasa (5/11/2024). Genangan air yang membanjiri kawasan tersebut disebabkan oleh luapan Kali Krukut dan saluran drainase yang tersumbat sampah saat hujan lebat disertai angin pada sore hari ini di beberapa titik di Jakarta, salah satunya di kawasan Kemang Raya.  Sementara,  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMkG) memprediksi hujan merata di berbagai wilayah di Indonesia selama sepekan kedepan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Penumpang menghindari genangan air saat akan menaiki transjakarta di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Selasa (5/11/2024). Genangan air yang membanjiri kawasan tersebut disebabkan oleh luapan Kali Krukut dan saluran drainase yang tersumbat sampah saat hujan lebat disertai angin pada sore hari ini di beberapa titik di Jakarta, salah satunya di kawasan Kemang Raya. Sementara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMkG) memprediksi hujan merata di berbagai wilayah di Indonesia selama sepekan kedepan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memetakan titik-titik koordinat wilayah di Jakarta yang diprakirakan mengalami hujan sebagai salah satu upaya mengantisipasi terjadinya banjir. BMKG tidak hanya menyebut nama daerah yang berpotensi hujan.

"BMKG memastikan prediksi cuaca untuk DKI Jakarta itu titik-titiknya di mana saja? Misalnya Jakarta Barat hujan, tapi Jakarta Barat yang mana? Mungkin kalau perlu, misalnya, ada titik-titik koordinat," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi di Jakarta, Rabu (6/11/2024).

Baca Juga

Dia mengatakan, antisipasi musim hujan dan upaya memitigasi titik-titik banjir menjadi salah satu prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini. Untuk itu, kata Teguh, berbagai upaya dilakukan termasuk memeriksa kesiapan pompa-pompa pengendali banjir, termasuk Pompa Green Garden di Cengkareng, Jakarta Barat.

Dia menuturkan, hadirnya pompa yang dibangun sejak tahun 2021 hingga 2023 membawa dampak yang signifikan dalam mengatasi genangan dan banjir di kawasan Jalan Panjang Perumahan Green Garden Kelurahan Kedoya Utara, Jakarta Barat. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen terus merawat pompa ini dan pompa-pompa lain, termasuk sarana dan prasarananya.

"Bagaimana kita terus mampu untuk terus merawat rumah pompa ini. Kemudian dari sisi sarana prasarananya, SDM dan bagaimana peran serta masyarakat antara lain dengan tidak membuang sampah sembarangan," kata dia.

Merujuk data dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, saat ini terdapat 577 unit pompa permanen (stasioner) sebagai infrastruktur pengendali banjir yang tersebar di 202 lokasi. Teguh lalu mengatakan, upaya Pemprov DKI dalam mengantisipasi banjir tak sebatas pada pemanfaatan pompa, tetapi juga memetakan lokasi-lokasi rawan banjir serta pembersihan sampah-sampah di badan air.

Teguh juga meminta seluruh jajaran termasuk Dinas SDA berupaya mengantisipasi banjir. Terlebih hujan yang sudah mulai terjadi menimbulkan genangan di berbagai titik.

"Terkait dengan saluran-saluran, sebagian besar sudah kami kuras. Namun demikian karena keterbatasan kemampuan dan sebagainya, baru sebagian mungkin 50 hingga 60 persen," katanya.

Sisanya belum selesai. "Ini alat-alatnya terbatas. Karena itu terus kami lakukan mitigasi," kata dia.

In Picture: Diguyur Hujan Deras, Jalan Kemang Raya Terendam Banjir

photo
 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement