Sabtu 12 Oct 2024 13:45 WIB

Cagub Pramono Bakal Bangun Hunian di Atas Kantor Kecamatan

Saat ini, banyak kantor kecamatan di Jakarta menganggur dan bisa dibangun hunian.

Rep: Bayu Adji Prihammanda / Red: Erik Purnama Putra
Calon gubernur (cagub) DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo.
Foto: Antara/Tim Dokumentasi Pramono
Calon gubernur (cagub) DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur (cagub) DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung Wibowo berjanji untuk mengatasi masalah hunian bagi warga DKI Jakarta. Salah satu gagasan yang akan dilakukannya ketika terpilih adalah membangun hunian di atas kantor kecamatan.

Menurut Pramono, salah satu kendala utama bagi warga Jakarta saat ini kepemilikan rumah, meningat mahalnya harga lahan. Karena itu, ia akan membangun kantor-kantor kecamatan di Jakarta menjadi gedung bertingkat yang menjadi satu dengan hunian.

Baca Juga

"Membangun ke atas itu jauh lebih murah dibandingkan dengan membebaskan lahan, maka inilah yang akan kami lakukan," kata dia saat berdialog dengan warga di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (12/10/2024).

Mantan sekjen DPP PDIP tersebut mengatakan, saat ini, banyak kantor kecamatan di Jakarta yang menganggur. Padahal, kantor kecamatan di Jakarta memiliki luas antara 5.000 hingga 8.000 meter persegi (m2).

Menurut dia, kantor-kantor itu bisa difungsikan untuk kebutuhan warga. Nantinya, lantai 1-3 pada bangunan tersebut adalah kantor kecamatan. Sementara lantai berikutnya adalah working space untuk para generasi muda berkreasi. Sedangkan lantai paling atas dapat dijadikan hunian.

Pramono menilai, konsep itu juga bisa digunakan di sekolah-sekolah yang ada di Jakarta. Nantinya, lantai dasar akan digunakan menjadi sekolah. Sementara itu, orang tua murid siswa dapat tinggal di lantai paling atas.

"Kalau tempatnya yang strategis, bagus tempatnya yang katakanlah masuk klasifikasi mahal ya tentunya huniannya untuk menengah ke atas. Tapi kalau warganya adalah warga menengah ke bawah ya harus kita buat namanya untuk menengah ke bawah," kata Pramono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement