Jumat 11 Oct 2024 19:45 WIB

Reaksi Dunia Internasional Sikapi Serangan Israel ke UNIFIL di Lebanon

Israel menyerang pasukan penjaga perdamaian di Lebanon selatan

Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) melihat perbatasan Lebanon-Israel, di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023.
Foto: REUTERS/Thaier Al-Sudani
Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) melihat perbatasan Lebanon-Israel, di atap menara pengawas di kota Marwahin, di Lebanon selatan, 12 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT-Pasukan Israel menembaki markas besar UNIFIL di Lebanon selatan, melukai dua pasukan penjaga perdamaian Indonesia.

UNIFIL, Pasukan Sementara PBB di Lebanon, mengatakan pada Kamis (10/10/2024) bahwa dua anggota pasukan penjaga perdamaian terluka ketika sebuah tank Israel menembaki sebuah menara pengawas di markas besar pasukan tersebut di kota perbatasan Naqoura, yang menyebabkan keduanya jatuh.

Baca Juga

Setiap serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan “pelanggaran berat terhadap hukum kemanusiaan internasional,” kata UNIFIL dalam sebuah pernyataan.

Organisasi penjaga perdamaian, yang terdiri dari sekitar 10 ribu pasukan dari 50 negara dan didirikan pada 1978 itu, mengatakan bahwa pasukan Israel telah “dengan sengaja” menembaki posisinya di sepanjang perbatasan. Berikut ini sejumlah respons negara mensikapi serangan Israel:

Prancis

Kementerian Eropa dan Luar Negeri Prancis mengutuk serangan tersebut dan mengatakan bahwa mereka sedang menunggu penjelasan dari Israel mengapa serangan itu terjadi.

“Prancis menyatakan keprihatinannya yang mendalam menyusul tembakan Israel yang mengenai [UNIFIL] dan mengutuk serangan apa pun terhadap keamanan UNIFIL,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

“Perlindungan terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan kewajiban yang berlaku bagi semua pihak yang terlibat dalam konflik,” tambah pernyataan itu.

Spanyol

Kementerian Luar Negeri Spanyol menyebut serangan itu sebagai “pelanggaran berat terhadap hukum internasional”.

“Pemerintah Spanyol mengutuk keras tembakan Israel yang menghantam markas UNIFIL di Naqoura,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa keamanan pasukan penjaga perdamaian ‘dijamin’.

Irlandia

Pemimpin Irlandia Simon Harris mengutuk serangan tersebut dan mengatakan bahwa “setiap penembakan di sekitar pasukan atau fasilitas UNIFIL merupakan tindakan yang sembrono dan harus dihentikan”.

Irlandia memiliki sekitar 370 tentara dalam misi penjaga perdamaian.

Turki

“Serangan Israel terhadap pasukan PBB, menyusul pembantaian terhadap warga sipil di Gaza, Tepi Barat dan Lebanon adalah manifestasi dari persepsi bahwa kejahatannya tidak dihukum,” kata Kementerian Luar Negeri Turki.

“Masyarakat internasional berkewajiban untuk memastikan bahwa Israel mematuhi hukum internasional,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Turki memiliki lima personel di markas besar UNIFIL dan berkontribusi pada Satuan Tugas Maritim UNIFIL dengan satu kapal korvet/fregat. 

Uni Eropa

Kepala kebijakan luar negeri Josep Borrell mengatakan bahwa serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian, yang posisinya sudah diketahui dengan baik, merupakan “tindakan yang tidak dapat diterima, yang tidak dapat dibenarkan”.

“Dua Helm Biru telah terluka dan ini tidak dapat diterima. Setiap serangan yang disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran berat terhadap Hukum Humaniter Internasional dan Resolusi 1701 DK PBB: Israel berkewajiban untuk menghormati keduanya. Akuntabilitas penuh diperlukan,” tulis Borrell di X.

BACA JUGA:  Terungkap, Keyakinan Agama di Balik Aksi Brutal Israel di Gaza dan Lebanon Bocor di Media

Dia menegaskan kembali “dukungan penuh” Uni Eropa kepada UNIFIL.

Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan: “Serangan terhadap misi perdamaian PBB tidak bertanggung jawab, tidak dapat diterima dan itulah sebabnya kami menyerukan kepada Israel dan kami menyerukan kepada semua pihak untuk sepenuhnya menghormati hukum kemanusiaan internasional.”

 

China..

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement