Kamis 10 Oct 2024 07:55 WIB

Roket Hizbullah Kian Mematikan, Iron Dome Gagal?

Dua warga jadi korban jiwa sipil perdana serangan rudal Hizbullah ke wilayah Israel.

Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel menembak untuk mencegat roket dari Jalur Gaza, Ahad, 5 November 2023.
Foto: AP Photo/Oded Balilty
Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel menembak untuk mencegat roket dari Jalur Gaza, Ahad, 5 November 2023.

REPUBLIKA.CO.ID,TEL AVIV – Untuk pertama kalinya serangan roket Hizbullah ke wilayah Israel menimbulkan korban warga sipil. Dua warga Israel disebut jadi korban jiwa dari kalangan sipil pertama serangan Hizbullah ke wilayah utara Israel.

The Times of Israel melansir, dua orang tersebut tewas dalam serangan roket di kota perbatasan Kiryat Shmona pada hari Rabu, ketika Hizbullah menembakkan puluhan roket ke Israel utara dan pasukan militer mengarahkan tembakan besar-besaran dari udara dan darat ke Lebanon. Serangan brutal Israel ke Lebanon sejauh ini telah menewaskan lebih dari 2.000 orang, kebanyakan warga sipil.

Baca Juga

Dua korban jiwa tersebut, yang menandai serangan mematikan pertama terhadap warga sipil sejak pertempuran antara Israel dan Lebanon meningkat akhir bulan lalu, terjadi pada hari yang juga menyebabkan lima orang terluka dalam serangan roket besar di Haifa. 

Roket dan drone Hizbullah yang menembus Israel ini memunculkan pertanyaan soal efektivitas Iron Dome, sistem pertahanan udara Israel yang diklaim paling canggih di dunia.

Israel Hayom melaporkan pada tanggal 9 Oktober bahwa sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel tidak aktif selama serangan roket terakhir yang ditembakkan oleh gerakan perlawanan Lebanon Hizbullah di pemukiman utara Kiryat Shmona. Pihak berwenang Israel sedang menyelidiki alasan di balik kegagalan Iron Dome untuk mencegat serangan roket baru-baru ini di permukiman Israel utara.

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mengatakan beberapa bangunan terbakar setelah dihantam roket. “Kebakaran berkobar di beberapa bangunan yang terkena serangan langsung, dan petugas pemadam kebakaran berupaya membendung penyebarannya sambil mencari korban,” kata Kepala Komandan Insiden Reshef Dror Buchnik.

Di Lebanon selatan, pasukan Israel terus melakukan penggerebekan, terlibat dalam pertempuran jarak dekat dengan pasukan Hizbullah dan melakukan serangan dari udara,, kata pasukan penjajahan Israel. Tiga tentara terluka parah dalam pertempuran selama sehari terakhir, menurut IDF.

Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada hari Rabu tersebut, termasuk serangan voli ke Kiryat Shmona pada Rabu sore yang diklaim menargetkan “pasukan musuh” yang berkumpul di luar kota Galilee Panhandle. Menurut IDF, sekitar 20 proyektil ditembakkan ke daerah Kiryat Shmona dari Lebanon dalam serangan itu, dengan jumlah yang tidak diketahui dampaknya di wilayah Israel.

Kedua korban diidentifikasi di media berbahasa Ibrani sebagai pasangan sipil yang sedang berjalan-jalan dengan anjing mereka dan tidak dapat mencapai tempat perlindungan tepat waktu. Mereka kemudian diidentifikasi sebagai Revital Yehud (45 tahun), dan Dvir Sharvit (43 tahun).

Petugas medis menyatakan keduanya tewas di tempat kejadian, menurut layanan penyelamatan Magen David Adom. Yehud dan Sharvit adalah warga sipil pertama yang tewas dalam serangan roket Hizbullah sejak awal Agustus, ketika seorang pelajar yang sedang mengunjungi keluarganya terkena serangan rudal pencegat yang salah.

Pasukan Hizbullah terus melakukan pengadangan terhadap upaya Israel menerobos masuk ke wilayah Lebanon. Media Israel melaporkan pada hari Rabu bahwa pasukan pendudukan Israel mengumumkan cederanya 38 tentara mereka dalam 24 jam di sepanjang front utara di perbatasan antara Lebanon dan Palestina yang diduduki. 

Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa pasukan pendudukan Israel mengakui kematian 11 tentara dan melukai sekitar 168 lainnya sejak dimulainya “operasi darat terbatas” “Israel” di sepanjang front utara, yang berusaha menyerang desa-desa Lebanon sebagai pelanggaran kedaulatan lainnya. 

Di lapangan, Perlawanan Islam di Lebanon - Hizbullah berhasil menggagalkan berbagai upaya infiltrasi pasukan pendudukan Israel di berbagai titik di Lebanon Selatan sejak Selasa dini hari. Pada pukul 19.20, koresponden Al Mayadeen di Lebanon Selatan melaporkan bahwa mujahidin berhasil menggagalkan 14 upaya serangan yang dilakukan pasukan pendudukan Israel.

Selain itu, media Israel mengakui bahwa Hizbullah menembakkan 20 roket ke Kiryat Shmona, menimbulkan serangan langsung dan merusak empat lokasi. Serangan roket terhadap Kiryat Shmona dilaporkan menyebabkan kematian dua pemukim Israel, dan beberapa lainnya menderita luka kritis.

Sebaliknya, Kementerian Kesehatan Israel melaporkan bahwa rumah sakit di wilayah utara telah menerima 19,475 korban luka sejak 7 Oktober 2023. Selain itu, Kementerian menyatakan bahwa sejak awal bulan ini, rumah sakit di wilayah utara telah merawat 1,058 korban luka. 

Pada tanggal 8 dan 9 Oktober, rumah sakit menangani 157 korban cedera baru. Sementara itu, media Israel melaporkan bahwa helikopter pasukan pendudukan Israel mendarat di Rumah Sakit Beilinson di wilayah tengah, kemungkinan besar akan mengangkut korban luka ketika Hizbullah di Lebanon terus melakukan operasi melawan "Israel" untuk mendukung Gaza dan membela Lebanon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement