Rabu 09 Oct 2024 06:58 WIB

Maarten Paes Ingin Wujudkan Mimpi Paling Indah, Lolos ke Piala Dunia 2026 dengan Indonesia

Maarten Paes takjub melihat dukungan besar fans sepak bola Indonesia.

Maarten Paes berlatih bersama timnas Indonesia di Bahrain.
Foto: dok PSSI
Maarten Paes berlatih bersama timnas Indonesia di Bahrain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kiper timnas Indonesia Maarten Paes mengatakan dapat mengantarkan tim Garuda bermain di Piala Dunia 2026 adalah bagai mimpi paling indah baginya. Seperti semua pesepak bola, Maarten, yang kini bermain di FC Dallas, memiliki impian besar untuk bermain di panggung Piala Dunia.

Mimpi inilah yang berusaha ia wujudkan setelah mengantarkan Indonesia meraih dua poin penting pada dua laga pembuka putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Arab Saudi dan Australia.

Baca Juga

“Saya pikir ini adalah mimpi yang indah. Kami harus memiliki tujuan besar, untuk meraih bintang," kata kiper 26 tahun itu melalui wawancaranya bersama FIFA, dikutip Selasa (8/10/2024).

"Bagi saya, Piala Dunia 2026 di AS akan menjadi lebih istimewa, setelah tinggal di sini dan melihat bagaimana liga dan popularitas liga. Sepak bola sedang berkembang di negeri ini,” kata dia.

Dengan skuad pilihan Shin Tae-yong saat ini yang banyak diisi oleh pemain muda, Maarten sangat yakin potensi bermain di Piala Dunia sangat mungkin terjadi. Apalagi, pada edisi tahun ini Asia mendapatkan tambahan jatah perwakilan di Piala Dunia dari semula 4,5 wakil menjadi 8,5.

“Saya pikir ini adalah sesuatu yang layak diterima oleh para penggemar di sini, untuk menikmati Piala Dunia. Saya pikir jika Anda melihat tim kami, betapa mudanya tim ini, ada begitu banyak potensi untuk berkembang pada masa depan," katanya.

Lebih lanjut, Maarten lalu bercerita pengalamannya bermain di hadapan sekitar 70 ribu penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta saat melawan Australia.

Saat itu, serangkaian penyelamatan mengesankan dari dirinya yang membantu mempertahankan awal tak terkalahkan Garuda pada putaran ketiga, ada andil energi yang diberikan suporter selama 90 menit.

“Sungguh luar biasa, apalagi pada pertandingan kedua di Jakarta yang dihadiri 80 ribu suporter. Mereka memberikan begitu banyak energi sehingga tidak sulit untuk memberikan segalanya," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement