REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi isu adanya pihak yang meminta nama Johan Budi SP dicoret dari seleksi calon pimpinan lembaga antirasuah periode 2024-2029. Johan mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan staf khusus presiden bidang komunikasi.
Jokowi mengaku, sudah menyerahkan proses seleksi kepada Panitia Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Itu kan semuanya telah saya serahkan kepada Pansel, Panitia Seleksi," kata Jokowi di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (8/10/2024).
Jokowi menegaskan, tidak ada upaya atau keinginan dari dirinya untuk mengintervensi proses seleksi yang dilakukan Pansel KPK. "Tidak ada yang namanya saya mau intervensi atau meminta, enggak ada sama sekali," ujarnya.
Nama Johan Budi yang sebelumnya masuk sebagai salah satu calon pimpinan (capim) KPK, tidak lolos pada seleksi akhir oleh Panitia Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK. Hal itu diketahui setelah Pansel KPK mengumumkan masing-masing 10 nama capim dan calon dewas KPK yang lolos tahap wawancara.
Ke-10 nama peserta calon pimpinan KPK masa jabatan 2024-2029 sebagai berikut: 1. Agus Joko Pramono, 2. Ahmad Alamsyah Saragih, 3. Djoko Poerwanto, 4. Fitnah Rohcahyanto, 5. Ibnu Basuki Widodo, 6. Ida Budhiati, 7. Johanis Tanak, 8. Michael Rolandi Cesnanta Brata, 9. Poengky Indarti, dan 10. Setyo Budiyanto.
Adapun daftar 10 nama peserta calon Dewan Pengawas KPK masa jabatan 2024–2029 sebagai berikut: 1. Benny Jozua Mamoto, 2. Chisca Mirawati, 3. Elly Fariani, 4. Gusrizal. 5. Hamdi Hassyarbaini, 6. Heru Kreshna Reza, 7. Iskandar Mz., 8. Mirwazi, 9. Sumpeno, dan 10. Wisnu Baroto.