Selasa 08 Oct 2024 12:00 WIB

Dosen Berdayakan Remaja Masjid Jami Al Muttaqin melalui Pelatihan Bahasa Inggris

Acara bertujuan untuk membantu remaja masjid meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris

Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI), melalui Program Studi Sastra Inggris, menyelenggarakan kegiatan Community Service yang berfokus pada pengembangan keterampilan berbahasa Inggris bagi remaja.
Foto: Dok Republika
Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI), melalui Program Studi Sastra Inggris, menyelenggarakan kegiatan Community Service yang berfokus pada pengembangan keterampilan berbahasa Inggris bagi remaja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI), melalui Program Studi Sastra Inggris, menyelenggarakan kegiatan Community Service yang berfokus pada pengembangan keterampilan berbahasa Inggris bagi remaja. Acara ini dipimpin oleh dosen-dosen UBSI, termasuk Yanti Rosalinah, SS, M.Pd, Ibnu Subroto, S.Pd, MM, M.Pd , Cicih Nuraeni, M.Pd, , dan Endang Sri Andayani, S.S., M.Pd, dengan dukungan dari para mahasiswa. Kegiatan ini diadakan pada 6 Oktober 2024 di Masjid Jami Al Muttaqin, Jakarta Pusat.

Dengan tema "Speaking Practice for Personal Introduction in English", acara ini bertujuan untuk membantu remaja Masjid Jami Al Muttaqin meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Inggris, khususnya dalam memperkenalkan diri secara formal. Pelatihan ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk berlatih berbicara dalam suasana interaktif, yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga relevan dengan kebutuhan mereka di masa depan.

Baca Juga

“Penguasaan bahasa Inggris menjadi semakin penting di era global ini. Kami berharap melalui pelatihan ini, para remaja dapat lebih percaya diri dalam memperkenalkan diri dan menggunakan bahasa Inggris dalam situasi formal maupun informal,” ujar Yanti Rosalinah, Ketua Pelaksana acara ini.

Cicih Nuraeni, sebagai tutor dalam pelatihan ini, menambahkan, kemampuan berbicara, khususnya dalam memperkenalkan diri, adalah langkah dasar yang harus dikuasai oleh remaja untuk menghadapi tantangan di dunia pendidikan maupun dunia kerja. 

"Kami berusaha menghadirkan pelatihan yang langsung bisa diaplikasikan oleh para peserta dalam kehidupan mereka," ujarnya.

Antusiasme dari remaja peserta juga sangat terasa selama acara berlangsung. Salah satu peserta, Ahmad, 17 tahun, mengaku terbantu dengan pelatihan ini. 

"Biasanya kami merasa gugup saat harus memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris, tapi setelah mengikuti pelatihan ini, kami merasa lebih percaya diri dan tahu bagaimana memulai percakapan dengan baik," katanya.

Kegiatan ini menegaskan pentingnya peran akademisi dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya bagi generasi muda. Pelibatan mahasiswa dalam acara ini juga memberikan mereka pengalaman dalam memberikan pengabdian kepada masyarakat, sekaligus memperkuat ikatan antara kampus dan komunitas lokal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement