Ahad 06 Oct 2024 15:25 WIB

IBL Buat Sistem Baru Penugasan Wasit di Kompetisi Musim Depan, Tampil Berdasarkan Performa

Selama ini IBL menggunakan wasit yang diberikan penugasan oleh Perbasi.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Wasit (kiri) memimpin pertandingan final kedua IBL All Indonesian 2024 antara Pelita Jaya Bakrie vs Satria Muda Pertamina.
Foto: Republika/Prayogi
Wasit (kiri) memimpin pertandingan final kedua IBL All Indonesian 2024 antara Pelita Jaya Bakrie vs Satria Muda Pertamina.

REPUBLIKA.CO.ID, 

JAKARTA -- Turnamen IBL All Indonesian 2024 bukan hanya memberi kesempatan kepada pemain lokal untuk menunjukkan kemampuannya. Pada saat yang sama, turnamen ini jiga menjadi ajang unjuk kemampuan para wasit lokal dalam memimpin pertandingan.

Baca Juga

Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah kepada media Sabtu (5/10/2024) malam mengatakan, peningkatan kemampuan wasit dalam memimpin juga diperlukan demi meningkatkan kualitas pertandingan. IBL All Indonesian ini menjadi salah satu sarana memberi kesempatan kepada wasit Indonesia untuk unjuk kemampuan.

Menurut Junas, muncul wasit muda yang menonjol saat diberikan kesempatan meniup di laga IBL All Indonesian 2024. Padahal wasit bersangkutan tak pernah memimpin pertandingan IBL pada musim lalu karena terkendala lisensi yang dikeluarkan PP Perbasi.

Untuk itu, IBL selaku pengelola kompetisi basket tertinggi Tanah Air, IBL, bersama dengan PP Perbasi akan menyiapkan program untuk pengembangan wasit. Nantinya wasit-wasit ini akan dikontrak untuk memimpin di pertandingan-pertandingan di bawah IBL sesuai durasi kompetisi.

"Selama ini, kami sifatnya hanya menerima dari PP Perbasi untuk memimpin pertandingan di IBL. Mereka wasit yang sudah memiliki lisensi tertentu, mulai dari A hingga FIBA ditugaskan untuk memimpin di IBL. Kami tidak punya kewenangan siapa yang bertugas memimpin," kata Junas menjelaskan.

Dalam usaha untuk meningkatkan kualitas pertandingan, IBL akan berinovasi dengan bantuan PP Perbasi untuk membuat program wasit. Nantinya, akan ada kamp untuk penyegaran kemampuan para wasit, mulai dari kondisi fisik sampai pemahaman terhadap aturan pertandingan terbaru yang dikeluarkan FIBA.

"Akan ada kriteria tertentu yang akan kami tetapkan untuk wasit agar bisa memimpin pertandingan liga IBL. Performa mereka nanti akan dinilai sehingga penugasan wasit akan berdasarkan performa mereka sebelumnya," kata Junas.

Dengan kata lain, penugasan wasit kini akan dikelola sepenuhnya oleh IBL, tidak lagi bergantung PP Perbasi. Induk olahraga basket Tanah Air itu hanya akan memberikan bantuan dalam pengembangannya.

Ke depan, IBL tidak akan memandang lisensi wasit, tapi berdasarkan performanya. Bahkan IBL mengundang masyarakat yang merasa mampu menjadi wasit untuk mengikuti program pengembangan wasit dari IBL. Jika lolos kriteria yang ditetapkan, mulai dari fisik, pemahaman peraturan, sehingga kemampuan memimpin game, maka orang tersebut berpeluang memimpin pertandingan IBL meskipun belum memiliki lisensi wasit dari Perbasi.

"Wasit yang mungkin secara lisensi belum bisa memimpin di IBL juga kami berikan kesempatan untuk mendaftar mengikuti program yang nanti akan kami buat bersama Perbasi. Kita lihat di IBL All Indonesian ini, ada wasit yang tidak pernah memimpin liga karena lisensinya masih B, tetapi ternyata bagus dalam memimpin," lanjutnya.

Penilaian berdasarkan performa ini dinilai Junas juga akan adil bagi para wasit selain meningkatkan kualitas pertandingan. Sebab, mereka memimpin pertandingan berdasarkan penampilannya di lapangan. Jika bagus, peluangnya mendapatkan penugasan akan semakin besar ke depannya. Jika tidak, siap-siap diparkir meskipun sudah mengantongi lisensi A sekalipun.

Selain itu, upaya ini juga untuk menambah jumlah SDM wasit untuk pertandingan yang banyak. "Kami mau jumlah wasit yang siap memimpin pertandingan IBL meningkat. Saat ini hanya ada sekitar 33 wasit, kami harapkan bisa mencapai 45 wasit. Jadi, akan lebih banyak pilihan dengan kualitas yang lebih baik lagi," kata Junas menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement