Rabu 02 Oct 2024 04:35 WIB

Sedih, Warga di Lebanon Selatan Terpaksa Tinggalkan Kampung karena Kebrutalan Israel

Mereka terpaksa pergi setelah adanya laporan Israel akan melancarkan operasi darat.

Kobaran api dan ledakan terlihat di perbatasan antara Israel dan Lebanon pada Senin (30/9/2024) malam hingga Selasa (1/10/2024) pagi.
Foto: AP Photo/Leo Correa
Kobaran api dan ledakan terlihat di perbatasan antara Israel dan Lebanon pada Senin (30/9/2024) malam hingga Selasa (1/10/2024) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT - Ratusan warga Lebanon meninggalkan wilayah tempat tinggal mereka di selatan Sungai Litani di Lebanon selatan pada Selasa (1/10/2024). Mereka terpaksa pergi setelah adanya laporan Israel akan melancarkan operasi darat di wilayah itu.

Wartawan Anadolu mengatakan, jalan-jalan utama dipadati warga sipil yang akan menyelamatkan diri setelah militer Israel menyatakan wilayah selatan Sungai Litani merupakan zona militer. Israel kini mulai melancarkan serangan darat di Lebanon selatan.

Baca Juga

Sebelumnya, militer Israel telah memerintahkan warga sipil Lebanon untuk menghindari selatan Sungai Litani hingga pemberitahuan lebih lanjut. Peringatan tersebut disampaikan menyusul pernyataan militer mengenai operasi darat terbatas dan sesuai target di Lebanon selatan.

Sejak 23 September, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran di seluruh Lebanon dengan dalih menyasar Hizbullah, dan menewaskan lebih dari 1.057 jiwa serta melukai 2.950 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon. Serangan itu telah menewaskan sejumlah petinggi Hizbullah, termasuk pemimpin mereka Hassan Nasrallah.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya serangan Israel di Gaza, menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada Oktober lalu.

Komunitas internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement