Rabu 25 Sep 2024 15:10 WIB

Presiden Jokowi Kutuk Keras Serangan Israel: Semua Negara dan PBB Harus Cepat Merespons!

Jokowi mengutuk keras serangan Israel ke Lebanon yang terjadi sejak Senin (23/9/2024)

Asap mengepul akibat serangan udara Israel di desa-desa di distrik Nabatiyeh, terlihat dari kota selatan Marjayoun, Lebanon, Senin, 23 September 2024.
Foto: AP Photo/Hussein Malla
Asap mengepul akibat serangan udara Israel di desa-desa di distrik Nabatiyeh, terlihat dari kota selatan Marjayoun, Lebanon, Senin, 23 September 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengutuk keras serangan Israel ke Lebanon yang terjadi sejak Senin (23/9/2024). Serangan tersebut telah mengakibatkan korban tewas mencapai 500-an orang.

"Indonesia mengutuk keras serangan Israel ke Lebanon," ucap Presiden memberikan keterangan pers di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Rabu (25/9/2024), sebagaimana rekaman suara yang diterima di Jakarta.

Baca Juga

Untuk itu, Presiden Jokowi meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan juga semua negara untuk memberikan respons cepat atas serangan Israel tersebut. Langkah itu harus dilakukan untuk memastikan tidak lagi menimbulkan korban lebih banyak lagi.

"Kita mengajak semua negara dan juga PBB untuk memberikan respons yang cepat agar tidak semakin banyak korban lagi yang terjadi atas serangan-serangan Israel," ucap Presiden.

Presiden Jokowi juga telah menghubungi Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi perihal rencana pemulangan warga negara Indonesia yang berada di Lebanon. "Saya sudah telepon Bu Menlu (Retno Marsudi), itu juga dalam proses," kata Presiden.

Sebelumnya, Menlu Retno Marsudi juga telah memberikan respons atas serangan udara Israel ke Lebanon yang dilancarkan sejak Senin (23/9/2024) dan berlanjut pada Selasa (24/9/2024). Hal itu disampaikan Menlu Retno di sela kegiatan Sidang Ke-79 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa (24/9/2024) waktu setempat.

"Kita melihat situasi ini dan kita mengutuk keras serangan Israel ke Lebanon yang mengakibatkan korban ratusan nyawa warga sipil, termasuk anak-anak," kata Retno.

Dalam laporan pemerintah Lebanon, dikutip dari Reuters, hingga Selasa, angka kematian korban mencapai 558 orang dengan seribu lebih orang mengalami luka-luka.

Serangan ini, menurut Retno, menambah ketegangan di tengah situasi di Timur Tengah yang menghadapi krisis kemanusiaan.

"Terutama karena atrocities, kekejaman yang terus dilakukan oleh Israel kepada bangsa Palestina. Kekerasan serta agresi seperti ini tidak boleh menjadi sebuah new normal," kata Menlu menegaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement