Rabu 25 Sep 2024 08:24 WIB

Arteria Dahlan Pertanyakan Para Remaja Mengapa Lari Bertemu Polisi

Anggota Komisi III DPR mengunjungi lokasi penemuan tujuh jasad remaja di Kali Bekasi.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan bersama Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Dani Hamdani.
Foto: Antara/Melalusa Susthira K
Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan bersama Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Dani Hamdani.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan mengatakan, pihaknya akan melakukan koreksi apabila ada penyimpangan yang dilakukan kepolisian dalam menjalankan tugasnya terkait kasus penemuan tujuh jasad remaja mengambang di Kali Bekasi, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad (22/9/2024).

"Kalau pun memang ada nanti ya penegakan hukum atau dalam menjalankan fungsi kepolisian mungkin ada penyimpangan, nanti kami koreksi," kata Arteria didampingi Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Dani Hamdani saat mengunjungi lokasi penemuan tujuh jasad di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (24/9/2024).

Baca Juga

Menurut dia, konsekuensi yang timbul dari pelaksanaan tugas kepolisian tidak bisa sepenuhnya disalahkan kepada aparat penegak hukum. Arteria menyebut, mengapa para remaja itu mencoba kabur menghindari patroli polisi.

"Kalau pun ada akibat daripada fungsi kepolisian yang boleh dikatakan kejadian seperti ini, itu kan kita enggak bisa salahkan polisinya itu, lho. Justru kita harus tanyakan lagi ya, kenapa ketemu polisi lari? Tapi kita tidak mau (menyinggung) ke arah sana karena kami juga merasakan duka yang mendalam," kata politikus PDIP itu.

Arteria lantas mengatakan, memang faktualnya saat itu ada aparat yang sedang menjalankan tugas patroli. "Nah, ada fakta lagi, akibat adanya fungsi kepolisian tersebut, ada orang yang lari, dengan larinya orang tersebut sehari kemudian diketemukan sebagai mayat dan jumlahnya ada tujuh," ucap Arteria.

Untuk itu, Arteria meminta publik untuk menunggu hasil penyelidikan dan penyidikan terkait kasus tersebut yang tengah berproses. "Tapi penyelidikan, penyidikan, sedang berlangsung. Hormati ya, dan kita pastikan semua pihak bisa melihat dengan terang," ucapnya.

Selaku mitra kerja kepolisian, kata Arteria, Komisi III DPR RI akan memastikan proses penyelidikan dan penyidikan yang sedang berlangsung terkait kasus tersebut akan transparan dan objektif. Dia memastikan, Komisi III DPR terus mengawasi kinerja kepolisian sebaik-baiknya.

"Polisi kita tetap dalam pendirian dan khitah sebagai polisinya rakyat. Makanya Pak Kapolda Metro membuka ruang, membuka kesempatan bagi kita semua untuk sama-sama melihat, sama-sama mengawasi, sama-sama terlibat dalam konteks penyelidikan dan penyidikan yang tengah berlangsung enggak ada yang ditutup-tutupin," ucapnya.

Arteria juga mengapresiasi respons cepat yang dilakukan Polres Metro Bekasi Kota dan Polda Metro Jaya setelah penemuan tujuh jasad mengapung di Kali Bekasi itu. Aparat bergerak cepat menyelidiki, termasuk melakukan evaluasi di internal.

"Kami apresiasi Kapolda Metro langsung mengundang Propam, teman-teman Inafis, dan semuanyalah terlibat sehingga mudah-mudahan dapat menjawab yang tidak terang-benderang sehingga semuanya bisa terselesaikan dengan begitu transparan, begitu akuntabel," ucap Arteria.

Di sisi lain, Arteria turut menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya tujuh remaja dalam peristiwa naas tersebut. Sebelumnya, warga menemukan tujuh mayat mengambang di Kali Bekasi, tepatnya belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai RT 004, R W008, Kelurahan Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Ahad sekitar pukul 06.00 WIB.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement