Jumat 20 Sep 2024 14:41 WIB

Calon Tersangka Kasus Bullying PPDS Undip Menurut Kuasa Hukum Keluarga Dokter ARL

Ibunda almarhumah dokter ARL, Nuzmatun Malinah, akhirnya ikut buka suara.

Rep: Kamran Dikrama/ Red: Andri Saubani
Ibunda Aulia Risma Lestari, Nuzmatun Malinah (kiri), memberikan keterangan kepada media terkait kasus kematian putrinya di PO Hotel, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (18/9/2024) malam.
Foto:

Pekan lalu, pihak Undip dan RS Dr. Kariadi telah mengakui adanya praktik serta budaya perundungan di PPDS. Kedua lembaga tersebut menyampaikan permintaan maaf kepada publik, pemerintah, dan DPR.

"Kami sebagai wahana rumah sakit pendidikan tidak lepas dari kekurangan dan kealpaan ketika terjadi perundungan. Kami mengatakan bahwa turut bertanggung jawab dalam proses pendidikan dokter spesialis tersebut," kata Direktur Layanan Operasional RSUP Dr. Kariadi, Mahabara Yang Putra, saat menghadiri konferensi pers di Fakultas Kedokteran (FK) Undip, Jumat (13/9/2024).

Pada kesempatan itu, Mahabara kembali menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Aulia Risma Lestari (ARL). ARL adalah mahasiswi PPDS Anestesia Undip di RSUP Dr. Kariadi yang diduga bunuh diri setelah mengalami perundungan dari seniornya.

"Kami mengucapkan turut berbelasungkawa sebesar-besarnya kepada keluarga dokter Risma," ujar Mahabara.

Dia mengatakan saat ini adalah momentum bagi RSUP Dr. Kariadi sebagai salah satu wahana pendidikan dokter spesialis, melakukan evaluasi dan pembenahan. "Segala kekurangan dan yang sebelumnya terjadi, masih belum bisa mencapai ekspektasi, kita sebagai wahana rumah sakit pendidikan turut bersimpati dan juga mohon maaf. Harapannya ke depan menjadi lebih baik," ucapnya.

Konferensi pers di FK Undip juga dihadiri Dekan FK Undip Yan Wisnu Prajoko. Pada kesempatan tersebut, Yan akhirnya turut mengakui bahwa praktik perundungan memang terjadi di PPDS Undip.

"Kami menyampaikan dan kami mengakui bahwa di dalam sistem pendidikan dokter spesialis internal kami, terjadi praktik-praktik atau kasus-kasus perundungan dalam berbagai bentuk, dalam berbagai derajat, dalam berbagai hal," kata Yan.

Dia pun meminta maaf kepada masyarakat. "Kami memohon maaf kepada masyarakat, terutama kepada Kementerian Kesehatan, kepada Kemendikbudristek, dan kepada Komisi IX (DPR RI), kami memohon maaf kalau masih ada kesalahan kami di dalam kami menjalankan proses pendidikan, khususnya kedokteran spesialis ini," ucapnya.

Yan kemudian meminta arahan dari para pemangku kepentingan, pemerintah dan komponen-komponen masyarakat, dalam proses perbaikan PPDS di Undip. "Kami mohon dukungan dari pemerintah dan masyarakat, untuk kami dapat melanjutkan proses pendidikan kedokteran spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, khususnya saat ini adalah program studi anestesi dan perawatan intensif, supaya kami bisa berperan serta memberikan sumbangsih kepada negara untuk segera memenuhi kebutuhan SDM dokter spesialis dan terdistribusi merata di seluruh nusantara," katanya.

photo
Karikatur Opini Republika : Darurat Perundungan - (Daan Yahya/Republika)

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement