Senin 09 Sep 2024 16:42 WIB

Survei Proximity: Elektabilitas Ridwan Kamil Unggul, Tapi Pramono-Rano Buat Kejutan

Hingga saat ini baru 26 persen pemilih yang dikategorikan sebagai strong voters.

Rep: Bayu Adji P / Red: Teguh Firmansyah
Cagub DKI Jakarta M Ridwan Kamil melakukan takziah di rumah duka almarhum ekonom senior Faisal Basri di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024).
Foto:

"Peluang bagi mereka untuk terus meningkatkan dukungan masih terbuka lebar, terutama jika mereka semakin aktif turun ke lapangan, bertemu langsung dengan masyarakat, dan memperkuat interaksi dengan berbagai kelompok masyarakat," ujar Whima.

Di sisi lain, pasangan Dharma-Kun dinilai masih menghadapi tantangan besar. Mengingat, elektabilitas mereka belum mampu memenuhi ambang batas pencalonan independen sebesar 7,5 persen.

Namun, ia menilai, peluang untuk meningkatkan elektabilitas masih terbuka bagi semua pasangan calon di Pilgub Jakarta. Sebab, hingga saat ini baru 26 persen pemilih yang bisa dikategorikan sebagai strong voters. Artinya, masih ada 74 persen pemilih yang belum sepenuhnya mantap dengan pilihannya atau masih mungkin berubah pilihan sampai hari H Pilgub Jakarta 27 November 2024. 

"Hal ini mungkin dipengaruhi oleh absennya nama-nama besar seperti Anies Baswedan dan Basuki Tjahja Purnama (Ahok), yang selama ini dominan dalam berbagai survei elektabilitas sebelum masa pendaftaran calon gubernur Jakarta," kata dia.

Ia menilai, sebagian besar pemilih yang dulunya mendukung Anies atau Ahok kemungkinan bergeser ke pasangan Pramono-Rano. Sementara sebagian lainnya masih berada dalam kelompok undecided voters atau belum menentukan pilihan hingga Hari H Pilgub DKI Jakarta pada 27 Nopember 2024. 

"Hal ini menunjukkan bahwa peluang bagi para calon masih sangat terbuka, terutama dengan besarnya persentase pemilih yang belum sepenuhnya mantap. Dinamika politik yang terus bergerak memberi ruang bagi setiap pasangan calon untuk memperkuat dukungan melalui pendekatan intensif kepada masyarakat dan penyampaian visi-misi yang lebih relevan dengan kebutuhan pemilih," kata Whima. 

Diketahui, Proximity Indonesia melakukan survei pada periode 30 Agustus-6 September 2024 di seluruh wilayah kota Provinsi DKI Jakarta yang terdistribusi secara proposional. Populasi survei ini adalah seluruh warga Jakarta, yang punya hak pilih dalam pilihan gubernur, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah saat survei dilakukan. 

Adapun metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) terhadap 800 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling), dengan tingkat kesalahan/Margin of Error (MoE) 3,46 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement