Senin 09 Sep 2024 08:27 WIB

Milklife Soccer Challenge Surabaya Series 2 2024 Hasilkan Limpahan Bakat Sepak Bola Putri

Para peserta yang masih berusia belia mampu mengeluarkan kemampuan terbaik.

Rep: Antara/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Juara MilkLife Soccer Challenge - Surabaya Series 2 2024 di Stadion Brawijaya Surabaya pada Ahad (8/9/2024).
Foto: Dok. MGPR
Juara MilkLife Soccer Challenge - Surabaya Series 2 2024 di Stadion Brawijaya Surabaya pada Ahad (8/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Laga final MilkLife Soccer Challenge - Surabaya Series 2 2024 yang tersaji di Stadion Brawijaya Surabaya pada Ahad (8/9/2024) berlangsung kompetitif dengan iklim sportivitas yang tinggi. Tim KU 12 SDN Ketabang 1 A berhasil menjadi juara dengan menaklukan SDN Kalirungkut I-264 B. Sedangkan di sektor KU 10, SDN Pacarkeling V-186 A yang tampil impresif sukses menekuk SDN Manukan Kulon.

Dalam laga pamungkas KU 12, tim SDN Ketabang 1 A dan SDN Kalirungkut I-264 B langsung bermain saling menekan sejak wasit Firman Ramadani meniup peluit tanda kick off babak pertama. Upaya SDN Ketabang IA berbuah manis dengan gol dari sepakan Maulidya Bonita Saputri yang berhasil merebut bola dari kemelut di tengah lapangan di menit kedua.

Baca Juga

Tak lama kemudian, rekan setimnya, Rachel Mariza Azara berhasil menambah keunggulan menjadi 2-0. Selanjutnya, di menit ke-7, lagi-lagi Bonita melesatkan tendangan jauh yang mampu menembus celah pertahanan lawan hingga menjebol gawang yang membuat kedudukan menjadi 3-0 dalam waktu singkat.

Ingin mengejar ketertinggalan, SDN Kalirungkut I-264 B akhirnya mampu menembus gawang yang dijaga oleh Kenzi Bramanti Dirgantara. Namun tim SDN Ketabang 1 A mampu membalasnya dengan cepat oleh Rachel yang memanfaatkan lemparan dalam. Kedudukan 4-1 bertahan hingga turun minum.

Usai turun minum, SDN Ketabang 1 A kembali menggunakan skema serangan terbuka. Kerjasama tim dan lini pertahanan yang baik, membuat lawan tak mampu mengejar ketertinggalan skor. Malah Bonita kembali menyumbang dua gol dari penalti yang dihadiahkan wasit buntut pelanggaran yang dilakukan lawan. Gol-gol cantik dari Bonita mampu membawa timnya menjadi kampiun lewat pertandingan yang cukup intens.

“Aku senang banget teman-teman satu tim bisa diajak kerja sama, saling oper bola, saling menjaga. Meski sempat deg-degan sebelum pertandingan, tapi aku berdoa dan meyakinkan teman-teman bakal melewati pertandingan dan menang,” ucap Bonita yang juga menjadi Top Scorer KU12 dengan mengumpulkan 28 gol.

Sementara itu, pada partai final KU 10, SDN Pacarkeling V-186A langsung melakukan serangan agresif menyasar lini pertahanan SDN Manukan Kulon. Skor kacamata di partai final tak bertahan lama, manakala, punggawa SDN Pacarkeling V-186A, Locita Waranggani Olah Nismara, melesatkan tendangan cantik dari tengah lapangan yang langsung menukik ke gawang lawan. Keunggulan ini membuat Locita dkk terpacu untuk terus menambah poin lewat serangan-serangan menukik yang membuat lini pertahanan lawan kewalahan.

Skuad SDN Pacarkeling V-186A pun kembali menambah keunggulan lewat tendangan bebas yang dihadiahkan wasit Syarif Hidayatullah setelah terjadi pelanggaran handsball di luar kotak penalti. Locita, sebagai algojo pun mampu mengeksekusinya dengan baik dengan gol cantik yang tercipta dari kaki kanannya. Kedudukan 2-0 pun bertahan hingga akhir babak pertama.

Di babak kedua, penjaga gawang SDN Manukan Kulon Bilqis Khairunnisa Salsabila pun jatuh bangun menangkap bola-bola yang dilesatkan para striker SDN Pacarkeling V-186A. Sayangnya peluang gol yang tercipta antara kedua tim masih belum menemui puncaknya hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya babak kedua.

Tangis haru pun pecah dari penggawa SDN Pacarkeling V-186A yang mampu mencapai target ‘balas dendam’ menjadi kampiun KU10 MilkLife Soccer Challenge - Surabaya Series 2 2024. Sebelumnya di series pertama, langkah Locita dkk terhenti di babak semifinal. Tak hanya itu, Locita pun mampu mempertahankan gelar Top Scorer KU10 dengan total 37 gol.

“Aku seneng banget di MilkLife Soccer Challenge - Surabaya Series 2 2022 kita bisa jadi juara. Selama bertanding aku sempat ragu dan takut menghadapi pertandingan tapi aku shalawat sewaktu menendang. Alhamdulillah kita juara. Aku harap temen-temen terus latihan supaya terus bisa jadi juara di series tiga nanti,” ungkap Locita.

Berkat kemampuan mengolah bola di lapangan hijau, Locita juga dilirik oleh Badan Liga Sepak Bola Pelajar Indonesia (BLiSPI). Locita bersama dua pemain jebolan MilkLife Soccer Challenge 2024 lainnya, yakni Zian Aisyah Rahmadani dan Adinda Resti Widayati masuk dalam skuad Indonesia untuk bermain di ajang Universal Youth Cup U12 di China pada bulan Agustus lalu. Locita bercerita, pertandingan internasional pertamanya itu sangat berkesan dengan membawa nama Indonesia di pundaknya.

Penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge Surabaya Series 2 menorehkan catatan apik dari sisi peserta yang berpartisipasi di lapangan hijau. Sebanyak 1.476 siswi dari 61 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) dari Kota Pahlawan dan sekitarnya ambil bagian dalam turnamen sepak bola putri yang berlangsung di Lapangan Marinir Bogowonto dan Stadion Brawijaya Kodam V pada 4 September hingga 8 September tersebut

Jumlah ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge - Surabaya Series 1 2024, Mei lalu. Kala itu, di Series 1, terdapat 631 peserta yang berasal dari 33 MI dan SD dengan total 58 tim yang bertanding di lapangan hijau.

Program Director MilkLife Soccer Challenge, Teddy Tjahjono, menuturkan meningkatnya antusiasme para siswi MI dan SD dalam gelaran MilkLife Soccer Challenge Surabaya Series 2 ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi kebangkitan sepak bola putri di Indonesia, khususnya di level akar rumput. Ia juga berharap, tingginya jumlah peserta tidak hanya terjadi di Kota Pahlawan, tetapi juga di kota-kota penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge lainnya.

“Torehan partisipasi peserta MilkLife Soccer Challenge Surabaya Series 2 ini menumbuhkan rasa optimistis bahwa sepak bola putri akan bangkit dan bakat-bakat pesepakbola putri berkualitas akan bermunculan. Selain Surabaya, kami berharap hal ini juga terjadi di kota-kota lainnya agar impian kita melihat Timnas Putri Indonesia bisa bangkit dan berjaya di panggung internasional,” kata Teddy.

Untuk itu, tidak hanya bertumpu pada pemassalan di KU 10 dan KU 12 semata, di masa mendatang diharapkan akan lebih banyak kompetisi di level kelompok usia berikutnya sebagai upaya pembinaan atlet muda.

“Dengan adanya turnamen sepak bola putri sebagai wadah mereka di berbagai jenjang usia, pasti akan memacu untuk terus berlatih karena mereka sudah punya target tertentu yang berkesinambungan. Kami yakin upaya ini akan selaras untuk mengambil kans besar dunia sepak bola putri Indonesia di mata dunia,” ia menjelaskan.

Disamping itu, menyambut peringatan Hari Olahraga Nasional yang jatuh pada 9 September, Teddy juga menaruh harapan agar penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge dapat menjadi dorongan bagi masyarakat untuk mulai menggemari olahraga. Khusus bagi usia dini, olahraga memiliki peran penting terhadap perkembangan kecerdasan sosial dan emosional para peserta.

“Di balik manfaat kebugaran fisik yang didapat, olahraga juga memiliki nilai-nilai penting yang membangun kecerdasan sosial dan emosional mulai dari kerja keras, disiplin, kredibilitas dan integritas baik kepada tim, pelatih serta stakeholder. Ini merupakan bekal yang sangat bermanfaat ketika mereka dewasa nanti. Sehingga melalui MilkLife Soccer Challenge ini kami mendorong para orangtua untuk memberi dukungan penuh kepada buah hatinya untuk menggeluti olahraga,” kata Teddy.

Peningkatan pertumbuhan anak berkat olahraga pun diamati oleh Susan Retnowati, orang tua Nadine Faranissa Sugianto, pemain depan tim KU 12 SDN Dr. Sutomo V-327 Surabaya. Nadine sudah ambil bagian sejak MilkLife Soccer Challenge Surabaya Series 1. Semenjak rajin mengolah si kulit bundar, Susan mengungkapkan sang putri memiliki fisik yang lebih bugar dan mampu mengontrol emosi dengan baik.

“Setelah pengalamannya ikut di MilkLife Soccer Challenge - Surabaya Series 1 kemarin, Nadine jadi memiliki rasa optimis, jiwa kompetitif dan semangat yang tinggi. Bahkan dia minta untuk dimasukkan ke sekolah sepak bola demi mempersiapkan performanya di series 2 ini,” ucap Susan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement