REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Di tengah isu kelangkaan air bersih yang menjadi persoalan kronis bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), sebuah harapan baru kembali tumbuh.
Kota Kupang, yang selama bertahun-tahun hidup dalam tekanan keterbatasan akses air bersih, akhirnya kembali merasakan kepedulian nyata ketika Kapolda NTT, Irjen Pol Dr Rudi Darmoko, SIK, M.Si meresmikan sembilan titik sumur bor yang kini mulai mengalir dan siap memberikan kehidupan baru bagi ribuan warga.
Kelangkaan air bersih di NTT telah lama membayangi kehidupan masyarakat. Banyak keluarga harus berjalan jauh mencari air, membeli air dengan harga yang tidak murah, atau berhemat dalam hampir setiap aktivitas rumah tangga.
Sumur-sumur dangkal kerap mengering, distribusi air tidak merata, dan musim panas yang panjang membuat warga semakin tertekan.
Situasi yang berkepanjangan ini bukan hanya menimbulkan kesulitan, tetapi juga menggerus martabat masyarakat yang harus bertahan dalam kondisi serba terbatas.
Di tengah kenyataan pahit inilah, langkah konkret Kapolda NTT menjadi cahaya kecil yang diharapkan mampu mengubah kehidupan banyak keluarga di Kupang.
Kapolda NTT Irjen Pol Dr Rudi Darmoko, SIK, M.Si menegaskan komitmennya dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Air bersih bukan hanya kebutuhan dasar, tetapi juga simbol kehidupan dan martabat manusia. Air adalah hidup.
Di banyak tempat, air bersih bisa didapatkan dengan mudah, tetapi di NTT, air adalah perjuangan. Pihaknya ingin menghentikan perjuangan itu, ibu-ibu tidak lagi berjalan jauh sambil memikul jeriken, dan anak-anak bisa mandi sebelum berangkat sekolah.
‘’Kami ingin setiap keluarga hidup lebih layak. Ini bentuk kehadiran kami, menghadirkan solusi, bukan sekadar janji. Semoga setiap tetes air bersih dari sumur ini membawa harapan baru, kesehatan baru, dan kehidupan yang lebih bermartabat bagi saudara-saudara kami di NTT,’’ kata Rudi dalam keterangan Kamis (11/12/2025).
Peresmian sembilan titik sumur bor ini merupakan kelanjutan dari tiga titik yang sebelumnya diresmikan sehingga total sembilan titik kini mulai beroperasi secara penuh di hari yang sama.
Titik-titik tersebut tersebar di Kelurahan Oesapa Barat RT 002, Oesapa Selatan Jl. Bumi RT 007/RW 003, Lasiana Jl. Johanes RT 030/RW 008, Namosain RT 004/RW 002, Liliba Belakang Pos Kamling RT 041, Fatukoa RT 010/RW 003, Naikoten RT 028/RW 010, Sikumana RT 023/RW 009, dan Manulai II RT 010/RW 004.
Dengan tambahan sembilan lokasi ini, total sudah ada 18 sumur bor bantuan Kapolda NTT yang aktif melayani masyarakat, sementara lima titik lainnya tengah dalam proses pengerjaan dan mulai menunjukkan tanda-tanda keluarnya air.
Samuel Hanas, warga RT 030 Kelurahan Lasiana, tidak mampu menyembunyikan rasa bahagianya atas hadirnya sumur bor tersebut.
Selama ini, katanya, warga harus hidup dengan segala keterbatasan berhemat saat mandi, menunggu tangki air yang kadang tak datang, hingga melewati hari tanpa air sama sekali.
‘’Hari ini, untuk pertama kalinya kami melihat air mengalir dari tanah kami sendiri. Rasanya seperti beban lama terangkat. Terima kasih Bapak Kapolda, bagi kami ini bukan sekadar bantuan, tapi anugerah besar,’’ ujarnya.
Usai peresmian, acara dilanjutkan dengan penyerahan paket bantuan sosial kepada sembilan perwakilan masyarakat dari masing-masing kelurahan lokasi pembangunan sumur bor.
Penyerahan ini menjadi simbol kehangatan dan kepedulian Polri terhadap masyarakat NTT bahwa kehadiran polisi tidak hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga membawa kepedulian sosial yang menyentuh langsung kebutuhan paling mendasar, air bersih.
Peresmian sembilan sumur bor ini bukan hanya pembangunan infrastruktur, tetapi sebuah gerakan kemanusiaan yang benar-benar mengalirkan harapan baru bagi masyarakat Kupang.
Ini wujud nyata dari komitmen untuk memanusiakan manusia mengembalikan martabat dalam bentuk yang paling sederhana namun paling vital, yakni akses terhadap air bersih.
Hari ini, di Kota Kupang, sebuah sejarah kecil namun sangat bermakna telah tercipta, air mengalir, harapan tumbuh, dan kehidupan masyarakat NTT memasuki babak baru yang lebih layak dan penuh asa.