REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi penolakan terhadap bakal calon gubernur (cagub) Ridwan Kamil (RK) ramai menjadi perbincangan di media sosial. Terakhir, kedatangan RK ke Bamus Betawi di Jatinegara, Jakarta Timur, juga dikabarkan sempat mendapat penolakan.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan, penolakan itu bisa jadi dilakukan oleh pendukung Anies Baswedan. Pasalnya, Anies tak bisa maju di Pilgub DKI Jakarta. "Mungkin ada penolakan dari pendukung Anies, karena kecewa tidak bisa berlayar karena RK ke Jakarta," kata dia saat dihubungi Republika, Ahad (8/9/2024).
Menurut dia, tim dari RK harus lebih bekerja keras agar mantan gubernur Jawa Barat itu tak lagi mendapat penolakan dari sejumlah warga Jakarta. Pasalnya, ketika itu dibiarkan, penolakan dikhawatirkan akan makin meluas.
Ia menilai, tim RK mesti melakukan pendekatan secara humanis kepada warga. Selain itu, tim RK juga dinilai perlu melakukan pengondisian kepada warga sebelum mantan gubernur Jabar itu datang.
"Pendekatan harus dilakukan secara humanis, dari hati ke hati. Pengondisian dulu sebelum RK ke lapangan itu menjadi penting," kata Ujang.
Ia mengatakan, pengondisian itu merupakan hal yang wajar untuk dilakukan. Bahkan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga pasti melakukan pengondisian kepada warga sebelum melakukan blusukan.
"Jadi sebelum RK ke lapangan harusnya ada tim yang sudah berkomunikasi dengan warga, sehingga ketika RK ke lokasi tidak ada penolakan. Ini harus diantisipasi. Kalau tidak, dampaknya akan meluas," ujar dia.
Menurut dia, RK juga harus menjalin keterikatan emosional dengan warga Jakarta. Mengingat, selama ini RK identik dengan pemimpin dari Jabar.