REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 68,8 miliar untuk tahun anggaran 2025. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Lemhannas Letjen Eko Margiyono menyebut, alokasi pagu anggaran Lemhannas RI tahun anggaran 2025 sebesar Rp 187.075.848.000.
Anggaran itu terdiri program pembinaan ketahanan nasional Rp 44,9 miliar dan program dukungan manajemen sebesar Rp 142,17 miliar. Eko pun mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 68.885.192.000.
Baca: Yonif 330/Tri Dharma Sukses Jalankan Airborne Operation di Baturaja
"Lemhannas RI mengajukan usulan penambahan anggaran guna meningkatkan kualitas pelayanan Lemhannas bagi masyarakat maupun presiden sebagai stakeholders kami," kata Eko saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2024).
Eko menyebut, usulan tambahan anggaran itu akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan bagi calon pimpinan tingkat nasional. Selain itu, juga untuk mendukung kegiatan pemantapan nilai-nilai kebangsaan bagi pemimpin daerah.
Baca: Pesan Panglima TNI: Prajurit Lintas Negara Bisa Tukar Nomor Telepon
Terakhir, untuk mendukung kegiatan penyusunan kajian strategik dan rapat koordinasi (rakor) krisis dengan seluruh kementerian atau lembaga terkait. "Besar harapan kami usulan penambahan yang diajukan dapat disetujui," ucap Eko.
Mantan kasum TNI tersebut mengatakan sebagian besar dari usulan tambahan anggaran itu akan dialokasikan untuk pos pendidikan. Salah satunya, Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) yang di dalamnya terdapat kegiatan studi strategis luar negeri (SSLN).
Eko menyampaikan, apabila usulan tambahan anggaran itu disetujui oleh DPR RI, maka kegiatan SSLN tahun 2025 dapat dilangsungkan ke negara-negara di benua Eropa. Adapun beberapa tahun terakhir, lanjut dia, kegaiatan SSLN dilangsungkan di sejumlah negara Asia.
Baca: RI Hibahkan Senapan, Pistol, dan Amunisi kepada Militer Kamboja
"Kami kalau nanti anggarannya turun, diketok, kami bisa ke Eropa pak, kalau anggarannya diketok, kalau anggarannya enggak diketok kami paling jauh ke Asia saja lagi Pak, tapi tidak ASEAN. Tahun lalu bahkan ke Timor-Timor," kata Eko.
Sementara itu, Deputi Pendidikan Lemhannas RI Marsda Andi Heru Wahyudi mengatakan, apabila usulan tambahan anggaran disetujui maka untuk tahun 2025 pihaknya berencana mengadakan SSLN bagi peserta PPRA ke negara di benua Amerika dan Eropa.
"Di PPRA ini ada (peserta) negara-negara sahabat yang ikut pendidikan, sehingga mereka ini kalau ke Asia ini bertanya, 'kok ke negara saya lagi?' Kami juga bingung menjawabnya bagaimana Pak kalau tidak ke Eropa, sehingga di tahun 2025 kami usulkan tambahan ke Amerika Serikat, ke Portugal, ke Ceko dan ke Swiss," ucap Andi.
Baca: Pesawat Falcon 8X Kedua Resmi Perkuat Skadron Udara 17
Hal tersebut, lanjut dia, juga berlaku bagi peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA). Andi menyebut, Lemhannas sudah mengkaji negara-negara tujuan yang sesuai untuk menambah wawasan kepemimpinan bagi peserta PPRA maupun PPSA.
"Kemudian yang PPSA nanti rencananya ke Inggris, Denmark, Belgia dan Kanada sehingga kami membutuhkan anggaran yang cukup besar, sekitar Rp26 miliar lebih anggarannya supaya teman-teman negara sahabat ini bisa ke sana," ujar Andi.
Terhadap usulan tambahan anggaran tersebut, Komisi I DPR akan meneruskannya kepada Badan Anggaran (Banggar) DPR RI untuk dapat ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.