Kamis 29 Aug 2024 06:18 WIB

Pejuang Palestina Bangkit Adang Israel di Tepi Barat

Otoritas Palestina menyebut serangan ke Tepi Barat sebagai pernyataan perang.

Orang-orang bersenjata menembakkan senjatanya saat pemakaman tiga warga Palestina yang tewas akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Tulkarem, Tepi Barat yang diduduki, Kamis, 22 Agustus 2024.
Foto:

Mustafa Barghouti, sekretaris jenderal Inisiatif Nasional Palestina, mengatakan operasi militer Israel yang sedang berlangsung di Tepi Barat yang diduduki “bukan hanya penggerebekan… ini adalah tindakan perang”.

“Apa yang dilakukan Israel adalah melakukan perang terhadap pendudukan yang merupakan pelanggaran total terhadap hukum internasional tentang bagaimana negara pendudukan harus berperilaku,” kata Barghouti kepada Aljazirah. Ia menekankan bahwa Tepi Barat telah berada di bawah penjajahan Israel sejak tahun 1967.

“Mereka menggunakan serangan udara, angkatan udara, tank, buldoser, dan apa yang mereka coba lakukan adalah memindahkan genosida dan pembersihan etnis yang sebenarnya sedang berlangsung di Gaza ke Tepi Barat,” kata Barghouti.

Besarnya kerusakan yang ditimbulkan pasukan Israel terhadap infrastruktur wilayah Palestina juga menunjukkan tujuan mereka untuk menjadikannya tidak dapat dihuni oleh warganya, tambah Barghouti.

“Mereka menghancurkan saluran pipa air, saluran listrik, rumah, sekolah – apa yang mereka inginkan? Mereka ingin menciptakan situasi di mana kita tidak bisa tinggal di negara kita dan itulah rencana para pemukim.

“Ini tentang Yudaisasi Tepi Barat, tentang aneksasi Tepi Barat dan hilangnya peluang bagi rakyat Palestina untuk bebas dan memiliki negara sendiri,” katanya.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menghentikan kunjungannya ke Arab Saudi untuk kembali ke Tepi Barat yang diduduki setelah Israel melancarkan operasi militer di sana, kantor berita Palestina WAFA melaporkan.

“Abbas mempersingkat kunjungannya ke Arab Saudi dan kembali ke tanah airnya pada hari Rabu untuk menindaklanjuti perkembangan terkini sehubungan dengan agresi Israel di Tepi Barat bagian utara,” tulis WAFA.

photo
Pasukan Israel bergerak di jalan selama operasi militer di kamp pengungsi Tepi Barat Al-Faraa, Rabu, 28 Agustus 2024. - (AP Photo/Nasser Nasser)

Juru bicara kepresidenan Otoritas Palestina, Nabil Abu Rudeineh, mengatakan bahwa meningkatnya perang Israel di Tepi Barat yang diduduki di kota-kota, desa-desa dan kamp-kamp di Jenin, Tulkarem, Tubas, selain perang di Jalur Gaza, akan menyebabkan untuk hasil yang “mengerikan dan berbahaya”.

Operasi militer yang dimulai dini hari kemarin di Tepi Barat bagian utara yang sejauh ini telah menyebabkan terbunuhnya 11 orang dan melukai puluhan lainnya, melanjutkan perang komprehensif terhadap rakyat Palestina, tanah dan tempat suci mereka.

Dia mengatakan kebijakan Israel yang semakin meningkat, penghancuran kota-kota, pembunuhan warga negara, penahanan dan penjajahan, tidak akan membawa keamanan dan stabilitas bagi siapa pun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement