REPUBLIKA.CO.ID, SEPANG -- Ketua Kontingen (CDM) Malaysia untuk Olimpiade Paris 2024 Datuk Hamidin Mohd Amin meminta semua pihak menerima realita, menyusul anggapan kontingen Malaysia gagal di pesta olahraga sejagat tersebut. Menurut Hamidin, Malaysia tak punya atlet papan atas yang pantas dianggap gagal jika tak menyabet emas.
Ia menekankan, sebagian besar atlet yang mewakili negara telah menunjukkan peningkatan dalam hal rekor dan performa, termasuk di cabang bulu tangkis dan angkat besi. Ia menilai Malaysia perlu fokus pada beberapa cabang olahraga yang berpotensi meraih medali di Olimpiade Los Angeles 2028.
“Kita perlu berdiri di bumi nyata, karena saya contohkan, untuk bulu tangkis, tidak ada satu pun pebulu tangkis kita yang menduduki peringkat satu atau dua dunia. Mereka peringkat 12 dan peringkat sembilan, tapi sudah melampaui performanya sebelum Olimpiade," kata dia dikutip dari Astro Awani, Selasa (13/8/2024).
"Jadi itu semua harus kita lihat. Kalau kita bilang ini pemain-pemain peringkat satu dunia dan tidak dapat emas, lain halnya karena kita berusaha ke arah itu," ujar sosok yang juga menjabat sebagai Presiden Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Ia mencontohkan Indonesia yang meraih emas dari cabang panjat tebing. Hamidin menegaskan, selain fokus pada potensi event, semua pihak, termasuk asosiasi dan atlet, perlu bekerja keras mulai sekarang untuk mempersiapkan diri menghadapi Olimpiade mendatang.
“Kalau ditanya saya pribadi sebagai CDM, semua pihak termasuk menteri ingin medali emas. Jadi kalau tanya saya, dendamnya membara di dekat LA (Los Angeles). Kita harus bekerja mulai sekarang karena Olimpiade ini tempatnya. dunia atau peringkat (pemain) nomor satu dunia dan kompetisi elite. Perlu pengorbanan, bukan hanya pemerintah atau asosiasi, melainkan juga para atlet,” ujarnya.
Malaysia mendapatkan dua medali perunggu pada Olimpiade Paris 2024. Medali tersebut merupakan sumbangan tunggal putra Lee Zii Jia dan ganda putra Aaron Chia/Soh Wooi Yik.