Kamis 08 Aug 2024 00:32 WIB

Viral Tiktoker Diduga Jadi Korban Premanisme di Pantura Cirebon, Ini Penjelasan Polisi

Sifful yang melakukan misi berjalan kaki menuju Jakarta dihentikan sejumlah pemuda.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andri Saubani
(Foto: ilustrasi aplikasi TikTok)
Foto:

Affandi menjelaskan, dari hasil klarifikasi, saat itu Asep dan sejumlah pemuda lainnya sedang jaga pos ronda. Kemudian datang rombongan anak-anak muda, yang berjalan kaki. Adapula yang naik motor dan di belakang mereka juga ada mobil.

"Katanya kurang lebih 20 orang, sepuluh motor," ucap Affandi.

Melihat banyaknya anak muda, lanjutAffandi, Asep khawatir mereka adalah geng motor. Karena itu, Asep berinisiatif mendatangi mereka dan menanyakan asal mereka.

Setelah mengetahui rombongan anak muda itu sedang live TikTok, Asep pun meminta mereka untuk meminta izin terlebih dulu kepada pemilik wilayah, yang dalam hal ini Jasa Marga. Selain itu, Asep juga memberi tahu mereka agar mengirimkan pemberitahuan kepada polisi untuk pengawalan. Pasalnya, lokasi tersebut rawan kecelakaan.

Asep pun saat itu tidak berkenan dirinya direkam sehingga meminta tiktoker tersebut mematikan videonya. Sementara itu, terkait kata ‘250’ yang terekam dalam video, Affandi memastikan itu bukan pemalakan yang dilakukan oleh Asep. Melainkan ucapan dari tim tiktoker terkait aksi live mereka. Namun, video itu terpotong sehingga menimbulkan kesalahpahaman di kalangan warganet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement