Senin 29 Jul 2024 03:32 WIB

Salam Hormat Rifda Irfanaluthfi, Kamu Pemenang Sejati!

Rifda tetap berlaga di palang bertingkat Olimpiade Paris dalam kondisi cedera.

Pesenam putri Indonesia Rifda Irfanaluthfi melakukan gerakan pada nomor palang bertingkat saat pemanasan kualifikasi senam artistik putri subdivision 1 Olimpiade Paris 2024 di Bercy Arena, Paris, Prancis, Ahad (28/7/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Pesenam putri Indonesia Rifda Irfanaluthfi melakukan gerakan pada nomor palang bertingkat saat pemanasan kualifikasi senam artistik putri subdivision 1 Olimpiade Paris 2024 di Bercy Arena, Paris, Prancis, Ahad (28/7/2024).

Oleh: Israr Itah, Jurnalis Republika.co.id

REPUBLIKA.CO.ID, Olahraga Indonesia tak pernah kehabisan atlet bermental baja. Rifda Irfanaluthfi contoh terkini. Pesenam artistik putri Indonesia ini menunjukkan bahwa arti pemenang tak sebatas penerima medali tertinggi di arena olahraga.

Baca Juga

Kata pemenang juga layak disandang para atlet karena upaya hebatnya, bukan medali yang diraihnya. Mereka yang sudah jatuh bangun mengeluarkan kemampuan terbaik sampai batas maksimalnya di gelanggang olahraga demi nama bangsa dan negara.

BACA JUGA: Doa Rasulullah SAW Agar Jadi Manusia yang Bercahaya

 

Saya percaya semua sepakat, Rifda layak mendapatkan penghormatan tinggi layaknya juara sejati, meskipun tersingkir dini di Olimpiade Paris 2024. Dunia menyaksikan perjuangan gadis 24 tahun ini menahan sakit di Bercy Arena, Ahad (28/7/2024), saat membawa nama Indonesia pada pesta olahraga sejagat tersebut.

Rifda sebelumnya sudah mencatatkan sejarah sebagai pesenam pertama Indonesia yang berhasil tampil di Olimpiade. Ia urung menuliskan sejarah lainnya dengan melaju lebih jauh, tapi menggantinya dengan kisah heroik kegigihannya, meskipun tengah dirundung cedera.

Rifda hanya memainkan palang bertingkat dari empat alat yang wajib dicoba pada kualifikasi. Ia mendapatkan nilai 9.166, tak cukup menembus babak berikutnya.

Bertarung dengan cedera

Sepanjang aksinya, Rifda menahan rasa sakit akibat cedera di bagian meniskus dan ACL lututnya. Ia bahkan harus dibantu oleh pelatih Eva Novalina saat posisi naik dan mendarat ketika tampil di palang bertingkat (uneven bars). 

"Rasanya berat banget karena untuk bisa sampai di Olimpiade ini perjalanannya tidak mudah dan panjang sekali. Latihan keras dengan menahan rasa sakit, kondisi naik turun rasanya berat banget. Saya berharap bisa tampil di empat alat, tapi cedera lagi, dari nol lagi, bisa tiga alat lagi cedera lagi, sampai tampil di palang bertingkat saja tadi," kata Rifda dalam keterangan KOI/NOC Indonesia.

Pengorbanan dan perjuangan Rifda memang menakjubkan. Ia mengamankan tiket ke Olimpiade Paris selepas berlaga di World Artistic Gymnastics Championships 2023, Antwerp, Belgia dalam kondisi lutut kanan cedera. Namun setelah tampil di Kejuaraan Dunia tersebut, ia harus menjalani operasi di bagian meniskus atau bantalan sambungan lutut.

Pada saat yang sama ACL-nya bermasalah. Andai dilakukan operasi, ia mungkin tak bisa berlaga di Paris. Keputusan besar diambil. ACL-nya tak diperasi. Sebagai gantinya, Rifda menjalani rehabilitasi, terapi, penguatan, dan latihan rutin.

Bulan lalu, Rifda bisa memainkan semua gerakan di semua alat. Namun tiga pekan menjelang keberangkatan ke Paris, Rifda kembali cedera. Lututnya bengkak yang membuatnya sempat mengalami stres.

Tiga hari menjelang keberangkatan ke Olimpiade, kondisi Rifda sudah membaik dan bisa memainkan empat alat sesuai rencana pelatih. Namun, sampai di Paris, tepatnya di sesi latihan kedua ia kembali merasakan sakit disebabkan cedera yang ditahannya.

"Sebenarnya saya ingin sekali tampil di Olimpiade karena ini cita-cita saya. Saya mau buat bangga semua yang sudah mendukung saya," ujar Rifda.

Rifda bertubuh...

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Rifda Irfanaluthfi OLY, S.Pd (@rifda_irfanaluthfi)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement