Selasa 30 Jul 2024 06:38 WIB

Indra Sjafri, Sang Pendobrak dan Kriptonit Thailand

Tim asuhan Indra Sjafri selalu bisa mengalahkan Thailand di final.

Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia dan ofisial tim berselebrasi mengangkat pelatih Indra Sjafri (atas) usai mengalahkan Timnas Thailand dalam pertandingan final Piala ASEAN U-19 Boys Championship atau AFF U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/7/2024). Indonesia mengalahkan Thailand dengan skor 1-0 dan menjadi juara Piala AFF U-19.
Foto: ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia dan ofisial tim berselebrasi mengangkat pelatih Indra Sjafri (atas) usai mengalahkan Timnas Thailand dalam pertandingan final Piala ASEAN U-19 Boys Championship atau AFF U-19 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/7/2024). Indonesia mengalahkan Thailand dengan skor 1-0 dan menjadi juara Piala AFF U-19.

Oleh: Fitriyanto, jurnalis Republika.co.id

REPUBLIKA.CO.ID, Thailand biasanya selalu jadi mimpi buruk bagi sepak bola Indonesia dalam 15 tahun ke belakang. Terutama saat Negeri Gajah Putih itu berhasil membangun sepak bola dengan baik dan berjenjang. Thailand perlahan menapak meninggalkan Indonesia.

Baca Juga

Saat bertemua pada ajang regional, kelompok umur maupun senior, Indonesia lebih banyak berada di pihak yang kalah saat melawan tim Gajah Perang. Catatan buruk pun menghantui timnas Indonesia U-19 menjelang berlaga di final Piala AFF U-19 2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (29/7/2024) malam.

Sebelum partai final Piala AFF U-19 tahun 2024 digelar, catatan head to head menunjukan betapa digdaya tim Gajah Perang. Dari sembilan kali pertemuan, Garuda Muda hanya mencatatkan sekali menang dan sekali imbang. Sisanya tujuh pertandingan selalu kalah.

Namun kali ini Indonesia punya faktor X. Namanya Indra Sjafri. Dia adalah arsitek timnas U-19 untuk laga final ini. Pelatih asal Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatra Barat ini adalah sosok Kriptonit bagi Thailand. Tiga final ia mendampingi timnya melawan Thailand, semuanya berakhir dengan kemenangan.

Sosok yang pernah dinobatkan sebagai Tokoh Perubahan Republika ini pertama kali membuat Thailand tertunduk pada Piala AFF U-19 di Sidoarjo, Jawa Timur. Saat itu, tim Merah Putih mengalahkan Thailand 3-1 di penyisihan grup sehingga skuad Gajah Perang gagal melaju di babak gugur. Pada partai final, Evan Dimas dkk mengalahkan Vietnam 7-6 lewat adu penalti. Ini gelar pertama Indonesia di kejuaraan kelompok usia 19 tahun ini, sekaligus trofi pertama Indra.

Tangisan pertama Thailand di partai final melawan tim asuhan Indra terjadi pada 2019. Kala itu, timnas U-23 menaklukkan Thailand U-23 dengan skor 2-1 pada final Piala AFF U-23. Indra lagi-lagi jadi pendobrak, di mana timnas U-23 baru pertama tampil di turnamen itu, tapi langsung menjadi juara.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Timnas Indonesia (@timnas.indonesia)

Tahun lalu di pentas yang lebih bergengsi, SEA Games 2023 Kamboja, mantan pemain PSP Padang ini mempersembahkan medali emas, setelah 32 tahun Indonesia tak pernah meraih emas sepak bola di ajang multi event Asia Tenggara ini.

Republika juga menjadi saksi langsung perjuangan Timnas Merah Putih di Stadion Olympic Phnom Penh Kamboja. Skuad asuhan Indra Sjafri membawa Indonesia menaklukkan Thailand dengan skor 5-2 melalui perpanjangan waktu setelah di masa normal bermain imbang dengan skor 2-2.

Terakhir Thailand kembali dibuat tertunduk, kali ini di final Piala AFF U-19 2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Senin (29/7/2024) malam, Indra Sjafri memimpin Garuda Muda untuk menerkam Tim Gajah Perang dengan skor 1-0.

Pohon yang tinggi biasanya selalu diterpa angin kencang. Begitu pula yang diterima Indra Sjafri. Komentar miring mengiringi perjalannya mengoleksi empat trofi timnas kelompok usia. Mulai dari miskin taktik sampai dicap arogan. Namun sosok 61 tahun ini tetap teguh dengan sikapnya yang terkadang terlihat percaya diri berlebihan. Filosofi dan motto yang selalu dipegangnya adalah "semangat menolak menyerah".

Manusia...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement