Jumat 26 Jul 2024 15:53 WIB

PDIP Kemungkinan Dukung Anies, Asal Kadernya Jadi Cawagub

Kader yang dimajukan DPD PDIP Jakarta untuk pasangan Anies adalah Prasetyo Edi.

Rep: Bayu Adji Prihammanda / Red: Erik Purnama Putra
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Rasyid Baswedan bersama Ketua DPRD DKI periode 2019-2024 Prasetyo Edi Marsudi.
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Rasyid Baswedan bersama Ketua DPRD DKI periode 2019-2024 Prasetyo Edi Marsudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih belum menentukan sosok yang akan diusung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024. Meski memiliki sejumlah tokoh potensial untuk dijadikan calon gubernur (cagub) DKI Jakarta, PDIP dinilai sulit untuk mendapatkan dukungan dari partai lain.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan, PDIP tidak mungkin untuk maju sendiri dalam Pilgub DKI Jakarta. Pasalnya, partai berlogo kepala banteng itu tak memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon tanpa berkoalisi dengan partai lain pada Pilgub DKI Jakarta.

Baca Juga

Adapun salah satu kader yang dimajukan DPD PDIP Jakarta adalah Prasetyo Edi Marsudi. "Artinya tetap berkoalisi dengan partai lain, baik dalam konteks bergabung dalam koalisi yang sudah ada, dengan Anies, ataupun membentuk kolaisi baru dengan PKB atau pun yang lain," kata Ujang melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat (26/7/2024).

Ujang menilai, PDIP cenderung akan merapat untuk mengusung Anies Rasyid Baswedan. Asalkan, calon wakil gubernur (cawagub) yang digandeng oleh mantan gubernur DKI Jakarta tersebut merupakan kader PDIP.

"Saya sih melihat, masih mungkin juga untuk bergabung dengan Anies, kalau misalkan calon wakil gubernurnya dari PDIP," ujar Ujang.

Namun, peluang PDIP membuat poros baru dengan PKB juga masih terbuka lebar. Apalagi, PKB cenderung belum setuju dengan nama Mohamad Sohibul Iman yang ditawarkan PKS untuk mendampingi Anies.

"Kalau calon wakil gubernurnya bukan dari PDIP, mungkin juga membangun koalisi baru, poros baru, dengan PKB atau partai lain untuk mengusung kadernya," kata Ujang.

Menurut dia, situasi politik saat ini masih sangat dinamis. Artinya, segala kemungkinan masih bisa tetap terjadi. "Jadi dalam konteks itu, saat ini ya semuanya masih dinamis, masih cair, masih akan terjadi segala kemungkinan ke depan," ucap Ujang.

Berdasarkan hasil survei Indikator dengan periode 18-26 Juni, elektabilitas Anies masih menjadi yang tertinggi pada simulasi top of mind apabila Pilgub DKI Jakarta dilakukan saat ini. Elektabilitas Anies sebesar 39,7 persen, sementara di posisi kedua ada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 23,8 persen, dan M Ridwan Kamil 13,1 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement