Selasa 09 Jul 2024 21:39 WIB

Hampir Separuh Penduduk Jakarta Saat Ini adalah Generasi Milenial dan Gen Z

Jumlah generasi milenial dan Gen Z di Jakarta mencapai 46 persen dari total populasi.

Beberapa anak muda menunjukkan jari seusai menggunakan hak suaranya di TPS 061 Petamburan, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Jumlah pemilih muda pada Pemilu 2024 dari generasi milenial dan Gen Z mencapai sekitar 55 persen dari daftar pemilih tetap yang memiliki pengaruh besar pada penghitungan suara. Berdasarkan data pada pemilu 2024 ini terdapat 66.822.389 generasi milenial dan 46.800.161 Gen Z.
Foto: Republika/Edwin Putranto
Beberapa anak muda menunjukkan jari seusai menggunakan hak suaranya di TPS 061 Petamburan, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Jumlah pemilih muda pada Pemilu 2024 dari generasi milenial dan Gen Z mencapai sekitar 55 persen dari daftar pemilih tetap yang memiliki pengaruh besar pada penghitungan suara. Berdasarkan data pada pemilu 2024 ini terdapat 66.822.389 generasi milenial dan 46.800.161 Gen Z.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) DKI Jakarta Darwoto mengungkapkan bahwa hampir separuh atau 46 persen penduduk Jakarta kini adalah generasi milenial dan zilenial atau Z. Sebanyak 24 persen penduduk Jakarta berada pada kategori usia 25-39 tahun atau disebut generasi milenial dan sebanyak 23 persen itu adalah generasi Z, yakni berusia 10-24 tahun.

Artinya, kata dia di Jakarta, Selasa (9/7/2024) sore, saat ini di Jakarta, 46 persen didominasi oleh generasi milenial dan Z. Hampir separuh dari jumlah penduduk.

Baca Juga

"Sementara 22 persen adalah gen X usia 40 - 54 tahun," kata dia dalam acara daring bertema “Mewujudkan Indonesia Emas Melalui Generasi Milenial dan Zilenial” yang diadakan Dinas PPAPP DKI Jakarta, Selasa.

Darwoto mengatakan khusus mereka yang kini memasuki usia produktif diharapkan dapat membekali diri dengan berbagai keterampilan termasuk teknologi dan informasi guna mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Salah satu indikator untuk mewujudkan Indonesia Emas adalah keberadaan penduduk yang berpotensi untuk lebih produktif menghasilkan barang dan jasa," kata dia.

Darwoto menuturkan para generasi milenial dan Z sembari membekali diri dengan keterampilan bidang TI juga mengembangkan potensi diri dan menjauhi perundungan.

"Mumpung ini sedang masuk sekolah, tolong jagalah pergaulan yang baik. Jangan melakukan perundungan. Bercandalah dengan cara yang baik," ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Kerja Sama Pendidikan Kependudukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Indra Murty Surbakti mengingatkan Indonesia akan mengalami perubahan struktur usia dengan persentase penduduk usia kerja yang lebih tinggi (15-64 tahun).

Ini, kata dia, akan memberikan peluang bagi Indonesia untuk memanfaatkan bonus demografi yang sudah memuncak pada 2022 tetapi akan tertutup pada 2037.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement