REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Peneliti dari Pusat Riset Kependudukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Norman Luther Aruan mengungkapkan faktor-faktor yang diprediksi menjadi pembentuk tren pekerjaan di masa depan. Pertama, ia menyoroti perkembangan teknologi yang mendorong kemajuan proses otomatisasi dan kehadiran kecerdasan buatan yang mulai mengambil alih tugas rutin yang bersifat manual maupun kognitif dalam dunia kerja.
"Jadi gelombang otomatisasi ini tidak hanya menggantikan pekerjaan tetapi juga mengubah sifat pekerjaan itu sendiri," kata Norman dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta pada Jumat (6/12/2024).
Oleh karena itu, pengembangan keterampilan sumber daya manusia perlu dilakukan. Selain itu, mereka juga didorong beradaptasi dengan persyaratan pekerjaan yang semakin berkembang dengan hadirnya teknologi yang telah membantu dalam berbagai bidang.
Kedua, Norman mengatakan, saat ini dunia tengah menghadapi kebangkitan Gig Economy atau sistem tenaga kerja yang terdiri dari posisi kerja sementara atau kontrak jangka pendek. "Jadi akibat perkembangan teknologi sehingga memungkinkan muncul apa yang disebut sebagai Gig Economy," tegasnya.