REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL — Aksi bunuh diri marak terjadi di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta akhir-akhir ini. Bahkan, kasus terbaru yakni ditemukannya pria meninggal dunia akibat gantung diri berinisial RH (46 tahun) di Bantul pada Kamis (5/12/2024) kemarin.
Polres Bantul bahkan mencatat sudah ada 25 kasus bunuh diri selama 2024 ini. Kasus bunuh diri ini terjadi karena berbagai alasan, seperti depresi, masalah ekonomi, hingga masalah kesehatan.
Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakotta mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan pendekatan ke masyarakat mengingat maraknya kasus bunuh diri di Kabupaten Bantul. Pendekatan yang dilakukan berupa pemberian imbauan agar bisa menekan angka kasus bunuh diri.
"Kami sebagai aparat kepolisian tidak henti-hentinya memberikan imbauan kepada masyarakat untuk saling mengingatkan. Mungkin banyak sanak saudara atau keluarga yang sedang frustasi, kadang-kadang masalah ekonomi. Maka dari itu marilah kita sama-sama untuk saling mengingatkan dan membantu mereka yang sedang mengalami depresi," kata Michael.
Michael menuturkan, masih kebanyakan masyarakat yang menganggap remeh tentang masalah depresi. Untuk itu, ia mengimbau masyarakat agar saling mengingatkan satu sama lain bila sedang mengalami masalah, sehingga tidak memilih jalan bunuh diri.
"Jika mengalami depresi, jangan ragu untuk menghubungi psikolog agar perasaan depresi yang dialami membaik. Berkonsultasi dengan psikolog dapat mencegah kemungkinan-kemungkinan yang dapat membahayakan," ucap Michael.