Jumat 06 Dec 2024 15:05 WIB

Sudah Ada 25 Kasus Bunuh Diri di Bantul, Ternyata Ini Tiga Penyebab Utamanya

Polres Bantul mencatat sudah ada 25 kasus bunuh diri selama 2024.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Mas Alamil Huda
Bunuh diri/ilustrasi. Polres Bantul mencatat sudah ada 25 kasus bunuh diri selama 2024.
Foto: Max Pixel
Bunuh diri/ilustrasi. Polres Bantul mencatat sudah ada 25 kasus bunuh diri selama 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL — Aksi bunuh diri marak terjadi di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta akhir-akhir ini. Bahkan, kasus terbaru yakni ditemukannya pria meninggal dunia akibat gantung diri berinisial RH (46 tahun) di Bantul pada Kamis (5/12/2024) kemarin.

Polres Bantul bahkan mencatat sudah ada 25 kasus bunuh diri selama 2024 ini. Kasus bunuh diri ini terjadi karena berbagai alasan, seperti depresi, masalah ekonomi, hingga masalah kesehatan.

Baca Juga

Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakotta mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan pendekatan ke masyarakat mengingat maraknya kasus bunuh diri di Kabupaten Bantul. Pendekatan yang dilakukan berupa pemberian imbauan agar bisa menekan angka kasus bunuh diri.

"Kami sebagai aparat kepolisian tidak henti-hentinya memberikan imbauan kepada masyarakat untuk saling mengingatkan. Mungkin banyak sanak saudara atau keluarga yang sedang frustasi, kadang-kadang masalah ekonomi. Maka dari itu marilah kita sama-sama untuk saling mengingatkan dan membantu mereka yang sedang mengalami depresi," kata Michael.

Michael menuturkan, masih kebanyakan masyarakat yang menganggap remeh tentang masalah depresi. Untuk itu, ia mengimbau masyarakat agar saling mengingatkan satu sama lain bila sedang mengalami masalah, sehingga tidak memilih jalan bunuh diri.

"Jika mengalami depresi, jangan ragu untuk menghubungi psikolog agar perasaan depresi yang dialami membaik. Berkonsultasi dengan psikolog dapat mencegah kemungkinan-kemungkinan yang dapat membahayakan," ucap Michael.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement