Kamis 04 Jul 2024 13:43 WIB

Israel dan Hamas Kembali Rundingkan Gencatan Senjata, Perang Selesai?

Israel agaknya menunjukkan keinginan segera mengakhiri perang.

Seorang wanita memegang poster meneriakkan slogan-slogan saat demonstrasi mendukung rakyat Palestina dan menuntut gencatan senjata di Gaza, di Lisbon, Sabtu, 10 Februari 2024.
Foto: AP Photo/Armando Franca
Seorang wanita memegang poster meneriakkan slogan-slogan saat demonstrasi mendukung rakyat Palestina dan menuntut gencatan senjata di Gaza, di Lisbon, Sabtu, 10 Februari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Kelompok Hamas dan Israel menyatakan sedang terlibat dalam negosiasi gencatan senjata yang dapat menyudahi hampir sembilan bulan serangan brutal ke Gaza. Israel dan Hamas pada Rabu malam mengakui bahwa mereka terlibat dengan mediator di Qatar dan Mesir.

Hal ini bisa menjadi pertanda bahwa perundingan akan dimulai untuk pertama kalinya sejak Israel menginvasi kota Rafah pada 6 Mei, beberapa jam setelah Hamas mengatakan pihaknya menerima proposal gencatan senjata.

Baca Juga

Aljazirah melaporkan, Perkembangan terakhir terjadi setelah laporan media menyatakan bahwa para jenderal militer Israel tidak senang dengan keengganan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam mengakhiri perang di Gaza.

Netanyahu menanggapi laporan tersebut dengan mengatakan, “Saya tidak tahu siapa pihak-pihak yang tidak disebutkan namanya itu, tapi saya di sini untuk memperjelas: Ini tidak akan terjadi.” “Kami akan mengakhiri perang hanya setelah kami mencapai semua tujuan kami, termasuk pemusnahan Hamas dan pembebasan semua sandera kami,” katanya.

Namun, lebih dari 24 jam kemudian, akun resmi perdana menteri Netanyahu di media sosial mengeluarkan pernyataan singkat yang mengakui bahwa Israel sedang mengevaluasi proposal dari Hamas yang dikomunikasikan melalui mediator gencatan senjata.

Jika kesepakatan tercapai, ini akan menjadi kesepakatan pertama antara Israel dan Hamas sejak jeda enam hari dalam pertempuran pada bulan November yang menyebabkan 105 tawanan Israel dan 240 tahanan Palestina dibebaskan.

Hamas mengatakan pemimpinnya Ismail Haniyeh telah berhubungan dengan mediator Qatar dan Mesir untuk membahas gagasan kesepakatan gencatan senjata guna mengakhiri perang di Gaza. “Gerakan ini dilakukan dengan semangat positif sesuai dengan isi musyawarah yang sedang berlangsung,” kata pernyataan itu.

Kelompok tersebut menambahkan bahwa dalam beberapa jam terakhir, para anggotanya juga mendiskusikan perkembangan terkini dengan para pejabat di Turki. Para pejabat Israel mengatakan mereka menyambut berita bahwa Mossad sedang mengevaluasi tanggapan Hamas terhadap perjanjian gencatan senjata dengan optimisme yang hati-hati.

Pada akhir Mei, para pejabat Israel telah menyampaikan kepada para mediator apa yang mereka kehendaki dalam kesepakatan gencatan senjata. Pada 31 Mei, Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato yang menguraikan rencana tiga fase untuk mengakhiri perang.

photo
Infografis DK PBB Akhirnya Loloskan Gencatan Senjata di Gaza - (Republika.co.id)

Pada minggu-minggu berikutnya, tepatnya pada 11 Juni, Hamas memberikan tanggapannya sendiri terhadap kesepakatan tersebut. Pernyataan tersebut disangkal Israel dan Amerika Serikat yang mengatakan bahwa Hamas telah menghilangkan elemen-elemen kuncinya.

Pada 24 Juni, Netanyahu mengatakan kepada media Israel bahwa dia bersedia membuat kesepakatan parsial yang hanya akan membebaskan sebagian tawanan. Namun kemudian, dia mengatakan kepada parlemen Israel bahwa dia berkomitmen terhadap rencana yang digariskan oleh pemerintahan Biden.

Kini kedua belah pihak mengatakan ada kesediaan untuk mencapai kesepakatan, namun beberapa sumber mengatakan masih akan ada hambatan besar. Yang berubah adalah mungkin pihak Israel sendiri yang ingin berunding karena masyarakat Israel semakin frustasi dengan pemerintahan Netanyahu.

Rincian proposal gencatan senjata... baca halaman selanjutnya

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement