Selasa 02 Jul 2024 08:22 WIB

Pelajaran Kematian Zhang Zhi Jie, Mendesaknya Pengetahuan Kegawatdaruratan dan Alat AED

Automated External Defibrillator (AED) wajib digunakan tenaga medis di event olahraga

Ucapan duka cita dari PBSI atas meninggalnya Zhang Zhi Jie.
Foto:

Berbeda misalnya dengan tabung pemadam kebakaran. Efek destruktif kebakaran lebih kasat mata. Harga tabung pemadam kebakaran juga relatif lebih terjangkau sehingga kita bisa mudah melihatnya di gedung-gedung pemerintahan dan swasta, meskipun saya yakin tak semuanya berfungsi normal saat dibutuhkan.

Jujur, saya iri dengan negara tetangga Singapura. Ada lebih dari 10.000 AED yang dapat diakses publik di negara yang luasnya mirip-mirip dengan Kota Samarinda ini. Anda dapat menemukannya di banyak tempat umum, seperti perumahan, properti komersial dan industri, stasiun kereta api dan simpang susun bus, serta fasilitas umum. Anda juga dapat menemukan satu AED di lobi lift setiap dua blok perumahan publik (HDB) negara ini.

Dikutip dari laman Singapore Heart Foundation, untuk menemukan AED yang dapat diakses publik, kita dapat mengunduh aplikasi seluler myResponder dan melihat peta langsung. Dalam keadaan darurat, aplikasi myResponder dapat mengarahkan kita ke AED terdekat yang tersedia dalam jarak 400 meter dari lokasi kita berada.

Ada juga lebih dari 200 taksi dan kendaraan sewaan pribadi yang dipasangi AED di bawah inisiatif AED-on-Wheels, yang meningkatkan ketersediaan AED di masyarakat. Dengan sekitar 5,6 juta penduduknya, jumlah AED cukup memadai. Sementara Jakarta yang penduduknya dua kali lipatnya tak punya fasilitas sebaik ini.

Namun yang lebih utama dari itu, saya percaya warga Singapura pasti sudah dibekali pengetahuan cukup tentang penanganan awal kedaruratan medis menggunakan AED. Pengetahuan ini membuat penyediaan AED di sana tak menjadi sia-sia.

Kita haruslah mengikuti tetangga kaya kita ini. Langkah awal, gencarkan pelatihan PPGD ke masyarakat awam dengan biaya terjangkau, lebih baik gratis. Semakin teredukasi masyarakat dan terlatih menghadapi situasi kegawatdaruratan, semakin banyak nyawa bisa diselamatkan. Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pemuda dan Olahraga bisa mendorong pelatihan-pelatihan seperti ini.

Kemudian wajibkan penggunaan tenaga medis yang kompeten dengan bekal AED di setiap event olahraga skala apa pun. Terakhir, sediakan AED di tempat-tempat publik di mana orang-orang banyak melakukan aktivitas olahraga.

Duka cita mendalam untuk Zhang Zhi Jie dan keluarga. PBSI pastinya (dan harusnya) belajar dari kehilangannya. Semoga berpulangnya atlet remaja berbakat China ini memberikan pelajaran besar, tak hanya untuk PBSI dan olahraga kita, melainkan juga bagi semua.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement