REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT – Komandan regu penembak runduk (sniper) pasukan penjajahan Israel (IDF) tewas disergap pejuang Palestina di Tepi Barat, Rabu malam. Regu sniper IDF adalah salah satu pembunuh utama warga Palestina di Tepi Barat yang jumlahnya kini telah mencapai lebih dari 500 orang sejak 7 Oktober.
Tentara Israel melaporkan pada Kamis, komandan regu penembak runduk itu tewas dan 16 tentara terluka dengan berbagai tingkat luka dalam penyerbuan kota dan kamp Jenin di Tepi Barat.
Pada malam hari, bentrokan sengit terjadi antara pejuang perlawanan Palestina dan pasukan pendudukan di Jenin. Pejuang perlawanan juga meledakkan alat peledak di kendaraan militer Israel.
Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas; Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam; serta Brigade Jenin mengumumkan bahwa para pejuang batalyon tersebut terlibat dalam bentrokan bersenjata dengan pasukan penjajah.
Sebuah video yang beredar menunjukkan pasukan pendudukan mengangkut korban luka dalam ledakan alat peledak di dataran Marj Ibn Amer, utara Jenin.
Kantor Berita Palestina WAFA mengutip sumber keamanan yang mengatakan bahwa pasukan khusus Israel menangkap dua tahanan yang sebelumnya dibebaskan, Jamal Haweel dan Jamal Zubaidi Abdel-Ghani (Abu al-Haija) di pintu masuk kamp Jenin.
Tentara Israel juga melakukan serangan – pada Kamis dini hari – sejumlah kota di kegubernuran Qalqilya, Betlehem dan Hebron, serta Ramallah (tengah), sebelum kemudian mundur dari kota tersebut, menurut kepada para saksi mata.
Israeli military vehicles and a D9 bulldozer were reportedly damaged by highly explosive devices detonated by Palestinian resistance fighters in Jenin. pic.twitter.com/5gAZwMVmFJ
— The Palestine Chronicle (PalestineChron) June 27, 2024
Kemarin, pasukan pendudukan menyerbu kota Al-Issawiya, sebelah utara Yerusalem. Koresponden Aljazirah melaporkan bahwa patroli pasukan pendudukan menembakkan bom kejut dan bom gas ke arah warga dan rumah yang kemudian menyebar di sejumlah jalan kota. Di selatan Hebron, pasukan pendudukan Israel menghancurkan tujuh kamar tinggal, unit kesehatan, dan ruang generator listrik, di desa Umm Al-Khair.