Senin 24 Jun 2024 15:10 WIB

Enam Bulan Sejak Perang, 550 Ribu Warga Israel 'Kabur' ke Luar Negeri

Jutaan orang Israel juga tercatat memiliki kewarganegaraan ganda.

Tumbangnya Narasi Israel
Foto: Republika
Tumbangnya Narasi Israel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Kependudukan dan Imigrasi Israel mencatat sekitar 550.000 warga Israel meninggalkan negaranya dan tidak kembali selama enam bulan pertama sejak perang Israel dan Hamas berlangsung mulai Oktober lalu.

Times of Israel pada Senin menyampaikan bahwa jumlah warga yang meninggalkan negaranya itu lebih banyak dibandingkan yang kembali pada Paskah tahun ini pada bulan April.

Baca Juga

Situs berita tersebut mengatakan, pergi ke luar negeri mungkin merupakan pelarian sementara bagi warga Israel selama perang atau kesulitan teknis untuk kembali. Namun tren itu kini telah berubah menjadi permanen atau migrasi permanen.

Menurut data Biro Pusat Statistik Israel pada April, populasi Israel mencapai 9,9 juta jiwa, termasuk lebih dari 2 juta warga Palestina, 400.000 warga Palestina di Yerusalem Timur, dan 20.000 warga Suriah di Dataran Tinggi Golan yang diduduki penjajah Zionis itu.

Jutaan orang Israel juga tercatat memiliki kewarganegaraan ganda karena setidaknya memiliki satu kewarganegaraan lain selain kewarganegaraan Israel.

Israel yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan 7 Oktober tahun lalu oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

Lebih dari 37.500 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak, dan hampir 86.000 lainnya terluka. Demikain menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan. Mereka tidak bisa 'lari' sepertinya halnya warga Israel. Penduduk Gaza terisolir dengan beragam keterbatasan. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement