Selain persoalan dengan Azerbaijan ini, antagonisme Armenia dengan Israel juga terkait dengan ancaman yang dihadapi diaspora Armenia di Yerusalem.
Tahun lalu, merujuk the Guardian, sebidang tanah di Yerusalem yang dikenal sebagai Taman Sapi, telah disewakan Israel selama 98 tahun kepada pengembang Xana Capital Ltd, untuk pembangunan sebuah hotel mewah. Xana mengatakan kesepakatan itu mencakup ruang makan seminari Armenia, taman pribadi dan tempat parkir Bapa Bangsa, bangunan kepala gereja Armenia, dan rumah lima keluarga Armenia.
Warga Armenia mengatakan kesepakatan itu ilegal dan akan menghancurkan diaspora Kristen tertua di Yerusalem, menghancurkan hati spiritualnya, dan memecah belah komunitas kecil, yang saat ini berjumlah sekitar 2.000 orang.
Sementara sejak Benjamin Netanyahu naik tampuk dan gerakan sayap kanan Israel mendapat angin, umat Kristiani di Yerusalem turut jadi korban. Sejak awal tahun 2023, tercatat banyak kasus vandalisme di Kota Tua Yerusalem. Pada hari pertama tahun itu, misalnya, sekitar 30 kuburan di Pemakaman Protestan Gunung Zion dirobohkan dan dirusak serta belum diperbaiki. Daftar insiden anti-Kristen, yang disusun oleh Tami Lavie Nissim di Jerusalem Intercultural Center, mencakup 20 kejahatan rasial terhadap umat Kristen sejak awal tahun, mulai dari grafiti bertuliskan hinaan pada umat Kristiani, perusakan gereja, hingga pelecehan terhadap ritual ibadah Kristen.
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/images/headline_slide/_240622073751-701.png)
Belum lagi, merujuk Jewish Telegraphic Agency, ada sekitar seribu Yahudi yang melarikan diri dari perang Rusia-Ukraina kini membanjiri Yerevan. Kehadiran mereka memicu keresahan di ibu kota tersebut. Tiga hari sebelum 7 Oktober, untuk pertama kalinya sinagog di sana jadi target serangan.
Kombinasi berbagai sirkumstansi tersebut agaknya punya meningkatkan ketegangan Armenia dan Israel belakangan.
#Armenia recognizes State of #Palestine
Our position has consistently been in favour of a peaceful & comprehensive settlement of the Palestinian issue, & we support the "two-state" solution to the Israeli-Palestinian conflict.
Reaffirming our commitment to int’l law &… pic.twitter.com/SoF7KLLGr7
— MFA of Armenia (@MFAofArmenia) June 21, 2024
Tanggapan Palestina... baca halaman selanjutnya