Selama sepekan belakangan, Israel telah melancarkan serangan yang makiin brutal ke Jalur Gaza. Antara Senin dan Jumat sore pekan lalu, 252 warga Palestina dilaporkan syahid dalam serangan Israel di Jalur Gaza dan 753 lainnya terluka, kata Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) dalam laporan situasi terbaru di wilayah Palestina.
Serangan udara Israel yang intens menargetkan kamp pengungsi Nuseirat, Bureij dan Maghazi di Jalur Gaza tengah. Gudang Program Pangan Dunia di Deir el-Balah rusak pada Kamis ketika sebuah rudal Israel menghantam pabrik tepung yang bersebelahan, memaksa badan pangan PBB untuk sementara waktu menghentikan operasi di lokasi tersebut.
Pada hari yang sama, Dana Anak-anak PBB (UNICEF) melaporkan bahwa sembilan dari 10 anak di Gaza mengalami kekurangan pangan yang parah, dan bertahan hidup hanya dengan dua kelompok makanan atau lebih sedikit setiap harinya.
Operasi militer di Gaza “telah secara signifikan mengganggu stabilitas aliran bantuan kemanusiaan, memaksa PBB dan mitranya untuk mengatur ulang seluruh operasi”, lapor OCHA.
Otoritas kesehatan setempat mengkonfirmasi bahwa jumlah syuhada warga Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 36.801 orang, dengan 83.680 orang menderita luka-luka. Mayoritas korbannya adalah perempuan dan anak-anak.
Sementara itu, tim ambulans dan penyelamat masih belum dapat menjangkau banyak korban dan mayat yang terperangkap di bawah reruntuhan atau tersebar di jalan-jalan di Gaza. Hal ini karena pasukan penjajahan Israel terus menghalangi pergerakan tim ambulans dan pertahanan sipil.