Rabu 03 Jul 2024 23:59 WIB

Beragam Pembelajaran Diraih Mahasiswa lewat Program MSIB di Pertamina Foundation

Mahasiswa mengikuti program MSIB lewat CSR Pertamina

Puan Lacmi menceritakan pengalaman studi lapangan selama tiga pekan di kawasan Hutan Pertamina-UGM, Desa Pitu, Ngawi, Jawa Tengah. Studi lapangan itu merupakan salah satu pembelajaran untuk mahasiswa yang menjalani program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kampus Merdeka selama 5 bulan di Pertamina Foundation sebagai perpanjangan CSR PT Pertamina (Persero).
Foto: dok istimewa
Puan Lacmi menceritakan pengalaman studi lapangan selama tiga pekan di kawasan Hutan Pertamina-UGM, Desa Pitu, Ngawi, Jawa Tengah. Studi lapangan itu merupakan salah satu pembelajaran untuk mahasiswa yang menjalani program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kampus Merdeka selama 5 bulan di Pertamina Foundation sebagai perpanjangan CSR PT Pertamina (Persero).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puan Lacmi menceritakan pengalaman studi lapangan selama tiga pekan di kawasan Hutan Pertamina-UGM, Desa Pitu, Ngawi, Jawa Tengah. Studi lapangan itu merupakan salah satu pembelajaran untuk mahasiswa yang menjalani program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kampus Merdeka selama 5 bulan di Pertamina Foundation sebagai perpanjangan CSR PT Pertamina (Persero).

Dalam studi lapangannya, Puan mempelajari tentang pendekatan climate, community, dan biodiversity (CCB) melalui program nature-based solution atau solusi berbasis alam dalam kawasan Hutan Pertamina-UGM. Puan dikenalkan tentang penanaman skema agroforestri yang telah dilakukan Pertamina Foundation dan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Aspek community juga dipelajari dan dipahami dengan terlibat langsung bersama masyarakat sekitar. Puan bersama ibu-ibu kelompok pemberdayaan UMKM perempuan desa Pitu bernama Sapta Harmoni, mengadakan pembelajaran terkait penciptaan pola membatik yang baru.

Pola membatik yang memanfaatkan daun pepaya, hingga bunga adenium sebagai tinta alami untuk produk berupa hasil kain dan baju yang unik.

Selain itu, Puan juga memahami tentang pengolahan minyak kayu putih untuk aromaterapi, beras jagung, dan produk kriya ecoprint serta turut terlibat dalam mempromosikan produk-produk unggulan tersebut di alun-alun Ngawi.

Begitu juga dengan aspek biodiversity, dibimbing oleh field representative Hutan Pertamina-UGM, mereka dikenalkan tentang pendataan flora dan fauna sebagai upaya pelestarian serta penangkaran rusa.

“Berkat studi lapangan ini, saya memahami bagaimana membangun kedekatan kepada para warga lokal untuk mengetahui keresahan serta potensi yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan kapasitas mereka serta peningkatan perekonomiannya," kata Puan dalam siaran pers, Selasa (2/7/2024).

Baginya, kegiatan itu seperti laboratorium. Menurut dia, ada begitu banyak ilmu yang didapatkan, khususnya terkait aktivitas CSR dan tidak hanya belajar, mereka juga ikut terlibat langsung.

Puan merupakan salah satu dari sembilan) mahasiswa yang menjalani program MSIB di Pertamina Foundation. Bersama Puan, terdapat tiga mahasiswa lainnya yang mengikuti studi lapangan di Hutan Pertamina-UGM.

Pertamina Foundation juga menerima dua mahasiswa arsitektur, yakni Gifranza dari Universitas Lancang Kuning dan Veronika Jesse Manik dari Universitas Negeri Semarang.

Pada fungsi Finance and Support, terdapat dua mahasiswa juga, yakni Dorothy Dara Dayinta Bunga Tristya mahasiswa Akuntansi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dan Mohammad Aufa Fadlam Risdiansyah mahasiswa Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya.

Hal menarik lainnya adalah mereka dikenalkan dengan budaya kerja yang memegang prinsip tata nilai AKHLAK dan mencoba untuk menjadi Agent of Change dengan membuat materi sosialisasi poin-poin AKHLAK dalam bentuk video kekinian.

Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S Asngari berharap program MSIB di Pertamina Foundation dapat memberikan bekal yang membuat mereka menjadi unggul dan berdaya saing di dunia kerja.

“Semoga segala ilmu dan pengalaman yang kami berikan, dapat diaplikasikan pada kehidupan maupun pekerjaan selanjutnya dan menjadi unggul sehingga mampu menjadi pembuka jalan untuk masa depan cerah dan penuh makna serta bisa membawa manfaat bagi orang lain,” tutup Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement