Senin 03 Jun 2024 16:30 WIB

Terdakwa Eks Mentan SYL Ternyata Sering Ingatkan Anak Buah Agar tak Korupsi

Peringatan itu bahkan pernah disampaikan SYL dalam bentuk surat edaran.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian, Syahrul Yasin Limpo
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian, Syahrul Yasin Limpo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) ternyata pernah mengingatkan anak buahnya untuk menjauhi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Peringatan itu bahkan pernah disampaikan SYL dalam bentuk surat edaran. 

Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian, Kementan, Dedi Nursyamsi. Dedi dihadirkan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi yang menjerat SYL pada Senin (3/6/2024) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. 

 

"Kan waktu itu zamannya Pandemi Covid-19, selain program kerja pandemi Covid, apakah beliau sering ingatkan nggak kepada saudara atau eselon I mengenai integritas?" tanya Hakim Ketua Rianto Adam Pontoh dalam sidang tersebut. 

 

"Iya beliau mengingatkan," jawab Dedi. 

 

Dedi masih mengingat perkataan mantan bosnya tersebut di Kementan. Saat itu, menurut pengakuan Dedi, SYL meminta pegawai Kementan mematuhi prosedur yang berlaku (SOP). 

 

"Faktanya apa yang saudara dengar?" tanya Rianto. 

 

"Pada saat itu beliau sering menyampaikan intinya ikuti SOP. Ikuti SOP dengan betul jangan melanggar aturan," jawab Dedi. 

 

Dedi juga mengingat SYL pernah meminta anak buahnya di Kementan jangan sampai melakukan KKN.  "Ikuti SOP itu kan urusan umum, apa lagi? Hindari apa? KKN?" tanya Rianto lagi. 

 

"Iya, hanya penyampaian itu," jawab Dedi. 

 

Dedi menyebut SYL memberi peringatan itu kepada pegawai Kementan secara rutin. Bahkan Dedi membenarkan adanya surat edaran menyangkut peringatan itu.  "Jadi setiap kali pertemuan apakah ada ucapan seperti itu mengingat kepada anda?" tanya Rianto lagi. 

 

"Setiap kali," jawab Dedi. 

 

"Apakah selain itu ada nggak semacam tertulis dari menteri untuk menghindari KKN? Semacam surat edaran kepada semua?" tanya Rianto lagi. 

 

"Ada," jawab Dedi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement