Jumat 31 May 2024 23:13 WIB

Italia tak Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Pasokannya Serang Rusia

Italia menyebut tidak sedang berperang melawan Rusia.

Pohon aprikot mekar di depan gedung apartemen yang hancur di Izium, wilayah Kharkiv, Ukraina, Sabtu, 6 April 2024.
Foto: AP Photo/Alex Babenko
Pohon aprikot mekar di depan gedung apartemen yang hancur di Izium, wilayah Kharkiv, Ukraina, Sabtu, 6 April 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan konstitusi Italia tidak mengizinkan Roma mengirim tentaranya ke Ukraina. Italia juga tidak mengizinkan Kiev menggunakan senjata yang diterima dari Italia untuk menyerang wilayah Rusia.

“Tidak mungkin bagi Italia untuk mengirim tentara ke Ukraina, juga [bagi Ukraina] untuk menggunakan senjata kami di Rusia karena menurut konstitusi kami, tidak mungkin untuk melakukannya,” kata Tajani menjelang pertemuan informal para diplomat penting NATO di Praha, Jumat (31/5/2024).

Baca Juga

Dia menjelaskan tidak mungkin menggunakan senjata Italia di Rusia karena negara itu tidak sedang berperang melawan Rusia. "Kami membela Ukraina, tapi ini tidak sama. Pasal 11 dalam institusi kami, melarang berperang dengan negara lain," tambah Tajani.

Pada Senin, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan Ukraina memiliki hak untuk menyerang target militer Rusia. Dia menambahkan beberapa sekutu NATO telah mencabut larangan menyerang, dan menambahkan waktunya telah tiba untuk mempertimbangkan juga mencabut pembatasan lainnya.

 

Sebelumnya pada 3 Mei, Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan Kiev memiliki hak untuk menggunakan senjata yang dipasok Inggris untuk menyerang wilayah Rusia.

Moskow memperingatkan bahwa mereka dapat menargetkan setiap fasilitas dan peralatan militer Inggris di wilayah Ukraina dan sekitarnya jika Ukraina menyerang Rusia dengan senjata yang dipasok Inggris.

Kamis, Politico melaporkan, mengutip empat pejabat Amerika Serikat yang mengerti masalah itu, bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden secara diam-diam mengizinkan Ukraina menggunakan senjata yang dipasok AS untuk menyerang Rusia, tetapi hanya dekat Kharkov (atau Kharkiv).

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide pada Kamis mengatakan dapat diterima jika Kiev menggunakan senjata yang diterimanya dari negara Barat untuk menyerang sasaran militer di wilayah Rusia.

Presiden Finlandia Alexander Stubb juga mengatakan pada Jumat bahwa tidak masalah bagi Ukraina untuk menggunakan senjata yang diterimanya dari negara-negara Barat untuk menyerang wilayah Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow mengikuti pernyataan mengenai serangan di wilayahnya setelah beberapa negara yang saat ini memasok senjata ke Ukraina mulai mendukung gagasan tersebut. Dia memperingatkan bahwa negara-negara NATO harus menyadari apa yang mereka lakukan.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement