REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pada awal pekan ini, pelatih timnas Indonesia U-16, Nova Ariyanto, memulangkan salah satu pemain diaspora Miroslav Fernando Momor dalam seleksi ajang Piala AFF U-16 2024. Sang pemain terlempar dari seleksi bukan karena faktor teknik, melainkan karena yang bersangkutan menderita sakit demam berdarah (DB) saat menjalani pelatnas di Yogyakarta.
Miro baru dua hari mengikuti latihan (pagi dan sore). Selanjutnya libur dua hari pada akhir pekan Sabtu dan Ahad pada dua pekan lalu. Namun, musibah terjadi, keesokan hari dia drop dan saat diperiksa, ternyata terserang demam berdarah.
"Sayang, Coach Nova belum sempat melihat langsung aksinya, Miro salah satu pemain yang menjanjikan dari sisi skill. Nalurinya mencetak gol sangat tinggi. Sebagai gelandang serang, dia juga kerap mencetak gol. Asisten pelatih timnas U-16 Tommy Haryanto juga menyebut dia memiliki visi yang bagus," kata legenda timnas Indonesia, Nur’alim, yang datang secara khusus ke Yogyakarta buat memantau perkembangan seleksi timnas U-16.
Miroslav Fernando merupakan satu dari enam pemain diaspora yang ikut seleksi timnas U-16. Lima lainnya adalah Ocean Erwin Lim (Bek sayap, Cardedeu FC), Diego Sinathrya (Bek tengah/gelandang, PSG International), Eizar Tanjung (Bek sayap, Sydney FC II), Lucas Raphael Lee (Gelandang, De Anza Force), dan Matthew Sitorus Baker (Belakang/gelandang, Melbourne City U-16).
Saat ini, Fernando tengah mengenyam pendidikan sepak bola di Akademi Atletico Madrid. Pesepak bola belia kelahiran 8 Agustus 2008 itu tidak hanya bermain sepak bola tetapi juga mengambil pendidikan formal di Negeri Matador. Sayangnya karena sedang sakit, Miro bahkan tak sempat mengikuti uji coba melawan Diklat Magelang, Cilo Sportivo, pada Sabtu (18/5/2024).
"Bermain di Eropa, meski masih usia junior, pemain sudah dituntut untuk bisa bermain lebih dari satu posisi. Minimal pemain bisa bermain di dua posisi. Sementara, Miro malah bermain di empat posisi dengan sangat baiknya. Jika terus diasah dengan baik, ia akan jadi talenta yang amat bermanfaat buat timnas Indonesia, mengingat amat jarang ada pemain kita yang bisa menjalani multifungsi. Miro aset berharga Indonesia di masa depan," kata dia.
Kendati demikian, masih ada peluang bagi Miro. Pasalnya, Piala AFF U-16 akan diselenggarakan pada 21 Juni-4 Juli 2024 di Solo. Jika kondisi kebugaran Miro membaik, ia bisa dipanggil lagi mengingat kebutuhan pemain di sektor lini depan amat tinggi.
"Tercoret dari tim pasti mengecewakan, akan tetapi ini bagian proses yang harus Miro jalani. Kita berharap bakat Miro bisa bertumbuh di Spanyol sehingga ketika kembali dapat kesempatan seleksi timnas ia bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya," kata mantan bek yang akrab disapa Jabrik tersebut.